“Mapala Camp sangat rajin mengadakan kegiatan, dan kegiatannya membanggakan kampus”, demikian kata Pembantu Ketua 3 STIE Muhammadiyah Jakarta, Imam Suprapta, SE. MM. Ketika menerima Ketua Umum dan Sekretaris Umum SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI). Slamet Widodo, dan Ahyar Hudoyo. Di Sekretaris Camp STIE Muhammadiyah Jakarta Selatan.
Turut hadir dalam pertemuan yang bersahaja itu Ketua umum Stacia Univ. Muhammadiyah Jakarta, Arif Pranoto, beserta seniornya Fauzan Habib Rachmatullah. Ketua Umum Camp Umbar Lelono Setyo Prayogo. Beberapa anggota muda dan senior Camp Irchamsyah. Serta dua pengurus SARMMI asal Camp. Masing-masing Elis Farwati dari Divis pengembangan SDM, dan Tia Septiyani Divisi Komunikasi dan Informasi.
“Saking rajinnya, laporan kegiatan lama belum saya terima, mereka sudah mengajukan proposal kegiatan baru”, seloroh Imam Suprapta, yang disambut gelak tawa peserta pertemuan.
Di pertemuan itu, Ketua Umum SARMMI Slamet Widodo menjelaskan, organisasi yang dipimpinnya merupakan Sekretariat Bersama potensi SAR Mapala di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Dengan berhimpun di wadah besar dibawah naungan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Potensi SAR di Mapala akan semakin tangguh, besar, dan kian responsif terhadap berbagai bencana alam di tanah air.
“Majelis Diktilitbang memproyeksikan SARMMI menjadi ujung tombak Muhammadiyah di bencana alam, sehingga Muhammadiyah senantiasa hadir lebih cepat memberikan solusi terhadap masalah kemanusiaan’, kata Slamet Widodo.
“Semua kegiatan SARMMI selalu diberitahukan dan dilaporkan ke pimpinan Majelis Diktilitbang. Personil beserta nama Mapala yang mengikuti operasi SARMMI juga disampaikan ke Majelis Diktilitbang”, terang Slamet Widodo.
Terhadap SARMMI, Imam Suprapta menilai positif, “Apalagi berada dibawah Majelis Diktilitbang, SARMMI menjadi kuat. Ini bagus untuk perkembangan kegiatan pecinta alam di kampus-kampus Muhammadiyah”.
Masih di pertemuan itu, senior Camp, Irchamsyah yang biasa disapa Gembel, berpesan kepada pengurus SARMMI, sebagai pengurus periode pertama, mereka harus benar-benar tahan banting, rela berkorban, menjaga kesolidan dan tetap berpandangan ke jauh depan untuk membawa Mapala di Muhammadiyah agar lebih berkembang dan diperhitungankan di Republik ini.
“Hambatan pasti ada, namun dengan sikap optimis dan berpikir positif, Insya Allah segala hambatan akan surut’, demikian pesan Gembel. (Fafa)