Indonesia sangat subur dan pada waktu bersamaan sangat banyak potensi bencananya. Kita harus mensyukuri semua itu sebagai potensi untuk berbuat baik kepada masyarakat di Indonesia. Menolong korban bencana berarti menolong orang yang menderita dan ini pahalanya luar biasa.
Demikian kata Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D dalam sambutannya di acara Deklarasi dan Pelantikan Pengurus Rayon 7 Sulawesi SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) di Gedung KH. A. Dahlan Universitas Muhammadiyah Luwuk Sulawesi Tengah (30/11)
Hadir di acara yang diselenggarakan oleh Mapala Universitas Muhammadiyah (Mapalamu) Luwuk itu, Rektor Unismuh Luwuk DR. Farid Haluti beserta para Dekan. Rektor Unismuh Palu DR. Rajindra. lima Pengurus Pusat SARMMI yang masing-masing Ketua Umum Slamet Widodo, Sekretaris Umum Ahyar Hudoyo, Ketua Kominfo Lita Indriani, Sekretaris Divisi Operasional, M. Apri Riago, Dewan Pengarah Zulfahmi Sengaji, SE. MM. Pendiri Mapalamu Luwuk, Dewan Pengurus dan para yuniornya. BPBD Luwuk. Dandim Luwuk. Mapala dan penggiat kegiatan alam bebas di Sulawesi, serta awak media.
Tetapi lanjut Sayuti, hanya orang yang terpanggil yang berani bertindak saat orang lain takut karena bencana. Yang lain justru bersembunyi atau menunggu pertolongan. Karena itu, jadikanlah bencana sebagai teman setia sebab kita bisa dapat pahala dibalik bencana.
Terhadap bencana, ungkap Sayuti, Muhammadiyah melalui Muktamar di Makasar telah memutuskan bahwa Muhammadiyah harus terlibat aktif sebelum ada bencana, saat bencana, dan setelah bencana terjadi. Seluruh elemen dalam persayarakitan Muhammadiyah harus terlibat dalam tiga kegiatan tersebut.
Untuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) bisa memulai dengan membangun Pusat Studi Bencana dan bekerjasama dengan Mahasiswa pecinta Alam (Mapala) untuk mendidik masyarakat agar siaga bencana.
“Potensi PTM sangat besar dan merupakan pilar persyarikatan. Saat ini Muhammadiyah memiliki 174 PTM dengan 473 ribu mahasiswa. Bila ratusan ribu mahasiswa ini kita didik dan dibina menjadi tim yang sangat sadar bencana baik di kegiatan pencegahan, atau quick respon saja, maka menjadi peluang berdakwah melalaui pertolongan pertama pada korban bencana” lanjut Sayuti.
Khusus kepada civitas akademika Unismuh Luwuk, Sayuti berpesan, sudah saatnya Unismuh Luwuk mempunyai Pusat Kajian Studi Bencana, dan membangunnya bisa bekerjasama dengan Mapala, karena Mapala bekerja secara sukarela. Atau bisa juga dengan membebaskan biaya studi bagi anggota Mapala yang mau menjadi staf di kantor Pusat Kajian Studi Bencana.
“Keterlibatan PTM dalam penanggulangan bencana dan menyiapan relawan respon bencana, telah dibuktikan di banyak kampus PTM. Sekarang saatnya Unismuh Luwuk mulai melakukannya. SARMMI pasti membantu,” tegas Sayuti.
Sementara itu, Presiden Mapala Universitas Muhammadiyah (Mapalamu) Luwuk, Ahmad Muh. Nur dalam sambutannya mengatakan, SARMMI dengan aksi kemanusiaannya di sejumlah bencana di tanah air telah terbukti memberi manfaat kepada masyarakat luas.
“Dengan dideklarasikannya Rayon 7 SARMMI, maka selain akan memperluas peran aktif Mapala PTM dalam aksi kemanusiaan yang merupakan dakwah Muhammadiyah, juga akan meningkatkan skill Mapala di Sulawesi yang menjadi anggota rayon 7 sebagai garda depan Muhammadiyah di setiap bencana khususnya yang terjadi di Sulawesi,” kata Ahmad Muh. Nur
Dalam struktur organisasi Nasional SARMMI, Rayon adalah sebutan untuk pengurus cabang. Sesuai SK majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, ada 9 rayon SARMMI. Mulai dari Aceh hingga Papua. Rayon 7 yang meliputi Mapala PTM di Sulawesi merupakan Pengurus Rayon perdana yang dilantik.
Terpilih sebagai pengurus Rayon 7 periode pertama adalah adalah Ketua Ade Putra Ode Amane, Sekretaris Abdul Gani. Bendahara Masrion Tahawali.
Kordinator Divisi Operasional Alimudin L. Ndilau. Anggota Amar Ali, Aco, Martonis, Stenly Mongol, LilianaKodung, Ir. Hamsyah, ST. MT. Bakri, S. Pd. Muhammad Muallim, S. Pd. Wahyuddin Tajuddin, Andi Aziz.
Kordinator Divisi Pengembangan SDM Salihudin Suling. Anggota Akbar Djumaan, Jakson Lisabu, Dedi Karim, Novita Djibran, Rendi, Ridwan Syam, S. Pd. Jusriadi, S. Pd. Syahrawan
Kordinator Divisi Komunikasi dan Informasi Jamaris. Anggota Moh. Asrul, Arisno Matorang, La Abu Ladou, Iksan, Elsi Bilisi, Pratiwi MK. S. Kom, Asnul Badarudin, S. Kom. Dienul Islam
Kordinator Divisi Logistik Dedi H. Said. Anggota Meldi Batili, Riman Lamadi, Ajin Sipahu, Imsan Sahiri, Rendi, Darmawan, Hasyim Idrus, Syahrul Bakri