Kami Akan ke Desa Tetangga

Catatan Relawan Dari Desa Gelap Gulita di Lombok Utara.

Segara Katon adalah salah satu desa yg mengalami kerusakan paling parah karena gempa 7, 0 SR yg menghantam lombok bbrap hari lalu.

Desa itu berada di kec. Segara katon, kab. Lombok utara.

Desa segara katon terdiri dari beberapa dusun. Satu diantaranya adalah dusun Persiapan Bulan Semu.

Di dusun itulah kami, yakni SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) dan HW Univ. Muhammadiyah Surakarta, mendirikan posko relawan.

Kami adalah relawan pertama yang datang ke desa Segara Katon.

Kami tiba disana, rabu tanggal 8 agustus. Pukul 10 malam. Kondisi desa gelap tiba, karena jaringan listrik putus.

Saat kami tiba, pemuda setempat sedang ronda malam bersenjatakan golok dan kayu pemukul. Tentu saja mereka kaget tiba-tiba kampungnya didatangi oleh sekelompok orang yang tak mereka kenal.

Diterangi senter para peronda itulah kami mengenalkan diri dan menyampaikan maksud kami datang, yakni membantu warga mengatasi dampak gempa.

Hal pertama yg kami lakukan setelah memperkenalkan diri dan diterima warga, adalah membuka layanan kesehatan siaga 24 jam.
Para peronda itulah yg menjadi pasien pertama kami.

Besoknya pasien kami terus bertambah. Banyak yg datang bersamaan satu keluarga. Karena bejibun terpaksa mereka antri.

Sebagai “ruang antre”, kami sediakan beberapa bangku panjang terbuat dari kayu bekas kusen yg ditopang batako reruntuhan bangunan.

Hubungan kami dengan warga semakin akrab tiap jamnya.
Kami memang sdh terbiasa berada di daerah baru yg wargany tak satu pun kami kenal.

Kami suka bercanda, rajin menyapa, pandai memotivasi tanpa menggurui, pandai mengajak bukan memerintah, sabar mendengar curhat warga, cerdas menganalisa masalah dan cepat menemukan solusi praktis, rajin ibadah bersama warga tetapi selalu punya kisah lucu yg mengundang tawa warga.

Sekian karakter itulah yg menjadi modal kami. Itu pula yg membuat kami selalu “datang sebagai orang asing, pulang seperti saudara bagi para korban bencana alam”.

Hari kedua kami disini, (jumat10 agustus) sekolah darurat dan TPA sdh kami dirikan. Tempatnya di halaman posko kami.
Sebagian dari kami gantian jadi guru dan ustad.

Kendati terkesan serius, tapi para murid kami sangat bersemangat dan ceria, karena kami mengajar dg methode game lucu yg melibatkan interaksi antar siswa.

Usai jumatan, masih di masjid darurat, kami rapat bersama warga.

Selain membahas rencana gotong royong membuat hunian darurat, (dan semua warga mendukung), kami jg memaparkan visi misi sekolah darurat dan TPA yg kami dirikan.

Paparan kami menguggah warga yg profesinya guru dan ustad. Mereka akan membantu kami.

“Saya guru ngaji disini. Tapi sejak gempa, saya drop. Mas-mas dari Jawa yg berinisiatif mendirikan TPA dan sekolah darurat, membuat semangat saya bangkit. Saya akan ikut mengajar bersama kalian,” begitu kata seorang warga.

Usai rapat, kami mengutus dua anggota ke desa tetangga. Informasi yg kami dapat, desa itu blm maksimal tersentuh bantuan karena terisolir.

Hasil assesment tersebut di dapat kesimpulan, warga disana mengalami krisis air karena saluran air putus akibat gempa.

Area pipa putus berada di tebing yg rawan longsor, warga takut kesana.

Kami terlatih vertical rescue. Jadi Kami yg akan turun dan memasang pipa.

Kami jg yg akan mencarikan pipanya. Uangnya dari sumbangan teman-teman. (Bisa jd uang itu donasi anda, pembaca pesan ini. Semoga itu jd amal jariah anda. Aamiin)

Desa itu bernama Jelitong, kec. Gangga dan desa Salut, kec. Kayangan.

Selain pipa tadi, kesehatan, pendidikan, pangan, dan hunian darurat, juga jd masalah di dua desa tersebut.

Rapat internal kami sesama relawan, menyepakati : dua desa tersebut akan jd fokus area kami.

Artinya kami juga akan mendirikan sekolah darurat, tpa, siaga medis 24 jam, dan mengajak warga gotong royong membuat hunian darurat, dan sebagainya.

Ohya… selama kami disini, tiap beberapa jam ada gempa. Kendati skala kecil, tapi cukup berasa.

Saya menulis ini jam 3 pagi. Saya terbangun karena ada gempa. Saya tidak tidur lagi sekalian nulis menunggu subuh. (Ahyar Stone. Kord. Posko relawan)

***
Tim Relawan :
1. Ahyar Stone (SARMMI/ jogja)
2. Slamet Widodo (SARMMI/ solo)
3. M. Risqi (HW UMS/solo)
4. M. Afifi (HW UMS/solo)
5. Itsna Rosada (HW UMS/ solo)
6. Gendut (SAR DIY/jogja)
7. Zwaeb (SARMMI/palopo)
8. Badar (SARMMI/ mataram)

Note :
No. 5 adalah satu2nya perempuan. Dia andalan kami di bidang medis. Semangatnya luar biasa. Kami semua kagum.