SARMMI Berangkatkan Tim Operasi Kemanusiaan Fase Pemulihan Lombok

SARMMI Berangkatkan Tim Operasi Kemanusiaan Fase Pemulihan Lombok

Solo, 12 September 2018. SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) bersama HW Univ. Muhammadiyah Surakarta kembali mengirim tim relawan ke Lombok Utara.

Operasi kemanusiaan kali ini merupakan tindak lanjut dari operasi kemanusiaan yang mereka lakukan pada fase tanggap darurat, bulan Agustus lalu.

Bergabung pula dalam tim relawan adalah Mapala Univ. Muhammadiyah Sumatera Barat. Mapala Univ Muhammadiyah Yogyakarta. Erdam dan Stacia dari Univ. Muhammadiyah Jakarta. Camp STIE Muhammadiyah Jakarta. Serta beberapa orang relawan individu dari Jogjakarta dan Solo.

Mereka adalah kloter pertama. Berangkat dari Sekretariat SARMMI di Solo menuju Lombok Utara pada rabu, 12 September 2018.

Kelompok pertama ini juga membawa bantuan dari warga Jogja dan Jawa Tengah. Berupa tikar, terpal, karpet, peralatan dapur, peralatan pertukangan, obat-obatan, perlengkapan ibadah untuk anak-anak, serta barang kebutuhan khusus wanita, balita dan lansia.

Kloter berikutnya menyusul pada 17 September 2018. Terdiri dari beberapa Mapala di Perguruan Tinggi Muhammadiyah se Indonesia, serta lembaga lain dari intern dan di luar Muhammadiyah. Mereka berangkat ke Lombok dari masing-masing kotanya.

Daerah yang akan menjadi fokus area tim relawan, adalah yang terpencil, terjauh, sukar diakses, minim bantuan, serta belum ada tim relawan dari kelompok manapun.

Selama operasi kemanusiaan digelar, tim relawan akan tinggal bersama warga korban gempa di pengungsian di daerah tersebut.

Memilih daerah yang “tidak biasa” karena karena dalam pemahaman tim relawan ini, operasi SAR juga mencakup upaya mencari (search) daerah terpencil, terjauh, terisolir dan belum disentuh relawan lain. Lalu menyelamatkan (rescue) semua warganya.

Sebagai garda depan Muhammadiyah di setiap bencana alam, tim relawan yang diinisiasi SARMMI senantiasa tinggal dan membaur bersama korban bencana alam di pengungsian, karena pusaran dampak gempa ada di pengungsian di daerah terpencil yang belum disentuh relawan. Bukan pengungsi di perkotaan yang lebih cepat mendapat bantuan karena lebih mudah direspon publik.

Agenda yang akan dilakukan pada operasi kemanusiaan fase pemulihan Lombok ini adalah : membuka akses jalan yang putus. Perbaikan sarana ibadah dan pengaktifan kembali kegiatan keagaamaan. Trauma healing. Mendirikan sekolah darurat. Layanan medis 24 jam. Mendirikan hunian darurat. Perbaikan sanitasi. Penyambungan pipa saluran air bersih di titik-titik ekstrim. (*)

Ahyar Stone. Sekretaris Umum SARMMI.