Optimis di Ujung Bayan

Lombok(20/09/2018), Sekarang Maulana (25 th) dapat tersenyum lebar. Ia tak lagi dipusingkan oleh aneka masalah yang silih berganti menghampirinya.

Sebelumnya Kepala Dusun Bual ini memang selalu direpotkan oleh sejumlah masalah yang mendera 238 jiwa warga dusunnya, dan itu membuat kepalanya berdenyut-denyut.

Dusun Bual berada di wilayah dusun Bayan. Kecamatan Bayan. Lombok Utara.

Saat gempa 7, 0 SR menggoyang Lombok awal Agustus lalu, dusun paling ujung di Bayan ini porak-poranda.

Lantaran posisi dusun Bual yang terpencil dan hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua, bantuan yang masuk ke dusun Bual sangat sedikit.

Diceritakan oleh Maulana, sejak fase tanggap darurat hingga fase pemulihan Lombok saat ini, bantuan yang masuk ke dusun Bual hanya dari pihak kepolisian berupa beras dan mie instan.

Puskesmas setempat juga cuma datang sekali mengecek kesehatan warga yang tinggal di tenda-tenda pengungsian.

Selebihnya hanya bantuan dari segelintir pihak yang datang spontanitas membawa bantuan sambil meninggalkan bendera organisasinya. Tetapi tak pernah kembali ke dusun Bual.

Untuk MCK warga dusun Bual memanfaatkan air parit yang mengairi sawah mereka.

Listrik di dusun Bual juga padam, karena Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang menjadi andalan penerangan dusun Bual rusak kena gempa.

“Syukurlah relawan SARMMI datang dan tinggal membaur bersama kami di dusun terpencil yang gelap ini. Kehadiran mereka membuat kami optimis bangkit lebih cepat” ujar Maulana saat menerima kedatangan SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) dan mitra sinerginya. (15/9)

Dusun Bual merupakan titik yang menjadi _focus area_ SARMMI pada operasi kemanusiaan fase pemulihan Lombok. Pada fase tanggap darurat lalu, SARMMI bersama Hizbul Wathan Univ. Muhammadiyah Surakarta (HW UMS) _focus area_ di tiga dusun di Kecamatan Gangga. Lombok Utara.

Di operasi kemanusiaan jilid dua ini, selain HW UMS, berpartisipasi pula Mapala UMSU, Mapala UMSB, Mapasanda STIEM Kalianda, Erdams FKM UMJ, Stacia UMJ, Camp STIEM Jakarta. Mapsa Univ. Muh. Purwokerto, Mapala UMY, Hiwata Univ. Muh. Palu. Serta personil SAR DIY dan relawan Individu.

“Kami optimis karena sekarang kami tidak sendirian lagi menghadapi segala masalah yang muncul akibat gempa,” kata Maulana.

“Para relawan itu selain membantu dan mendampingi kami 24 jam, juga memotivasi, memberi inspirasi, dan mencerdaskan kami dalam mencari solusi,” lanjutnya.

“Kami berharap relawan ini tinggal lebih lama di dusun Bual, karena kehadiran mereka benar-benar bermanfaat,” demikian kata Maulana. (*)

_By : Ahyar Stone. Kord. Relawan._

Tim Relawan

1. Ferry Sandrya. Mapala Univ. Muh. Sumatera Utara/Medan.
2. Zena Desvita Putri Nengsi. Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
3. Rahmad Fauzi Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
4. Aditya Jaka Laksana. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta/Jakarta
5. Fajar Pamungkas. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
6. Fikran. STACIA Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
7. Topik Nugroho. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
8. M. Nurus Salam. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
9. Zulfahmi Sengaji. Mapasanda STIE Muh. Lampung Selatan/Kalianda
10. Handi Abdullah M. Mapsa Univ. Muh. Purwokerto/Purwokerto
11. Kustanto Gendut SAR DIY/Jogja
12. Badarudin. Mapala UMY/Jogja
13. Ahyar Stone. SARMMI/Jogja
14. Fafa. SARMMI/Ungaran
15. Slamet BG. SARMMI/Solo
16. Anshori.SARMMI/Solo
17.  Azhar Fathoni SARMMI/Solo
18. M. ‘Afifi Fauzi. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
19. Monica. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
20. Syahrawan. Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu
21. Sirman Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu
22. Zwaeb Laibe. SARMMI/Palopo
23. Jaelani Kurik/SARMMI/Boyolali
24. Aris Munandar/SARMMI/Solo
25. Imam Jaelani/SARMMI/Solo