Relawan Medis SARMMI Temukan TB Paru Di Salah Satu Dusun Wilayah Lombok Utara

Relawan Medis SARMMI Temukan TB Paru Di Salah Satu Dusun Wilayah Lombok Utara

Lombok(19/09/2018), Relawan medis SARMMI yang dipimpin Aditya Jaka Laksana dari _Emergency Respons in Disaster and Medical Servuce_ (ERDAMS) FKM Univ. Muhammadiyah Jakarta. Telah menemukan penderita TB Paru di salah satu dusun, Lombok Utara, NTB (17/10). Hal ini membuat kaget banyak pihak.

TB Paru adalah penyakit menular, yang  menjadi perhatian Nasional dan bahkan Internasional.

Diceritakan oleh Aditya, awalnya ia bersama anggota ERDAMS Fajar Pamungkas, dan Rahmad Fauzi dari Mapala UMSB, sedang _door to door_ mengecek kesehatan semua warga di salah satu dusun tersebut.

Dusun tersebut merupakan dusun terpencil yang porak poranda dihajar gempa 7,0 Agustus lalu.

Di dusun yang hanya bisa diakses kendaraan roda dua inilah SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) _fokus area_ pada operasi kemanusiaan jilid duanya di Lombok Utara.

Selain ERDAMS, bergabung pula di tim operasi tersebut adalah Mapala UMSU. Mapala UMSB. Mapasanda STIEM Kalianda. Stacia UMJ. Camp STIE Muh. Jkt. Mapala UMY. SAR DIY. Hiwata Univ. Muh. Palu.

Disamping siaga medis 24 jam dan penyuluhan kesehatan, mengecek kesehatan warga dengan mendatangi rumah-rumah warga menjadi agenda tiap hari tim medis yang dipimpin Aditya.

Di saat kunjungan itulah Aditya bersama dua rekannya tadi, mendapat informasi dari warga jika di dusun tersebut ada yang sakit, dan belum diketahui penyakitnya

Informasi tadi kemudian di telusuri. Hingga sampailah mereka di kediaman warga berinisial M. Pasien yang sedang berbaring lemah tersebut segera di cek. Ternyata pasien adalah penderita TB.

“Setelah melakukan _anamnesis_ terhadap M, serta mengecek riwayat berobat M empat bulan terakhir di Puskesmas, akhirnya saya menyimpulkan M memang menderita TB Paru dan harus dilakukan upaya medis untuk menyelamatkannya,” terang Aditya.

Menurut Aditya, upaya tersebut harus dilakukan sekarang. Karena warga dusun yang saat ini tinggal di tenda pengungsian dan hunian darurat, sangat rentan tertular.

Selain itu, lanjut Aditya tempat tinggal M yang kurang pencahayaan sinar matahari, sering dimasuki asap perapian, serta perekonominan keluarga M yang minim sehingga M mendekati gizi buruk, dapat membuat M bertambah parah.

Aditya yang didampingi kepala dusun, serta anggota keluarga M, lantas membawa M ke Puskesmas yang biasa dia berobat.

Pihak Puskesmas sangat kaget, karena M bisa lepas dari pengawasan seksama mereka.

Ternyata petugas yang dulu menangani M, sudah pindah. Data tentang M tidak ditinggalkannya.

Padahal pasien seperti M tidak boleh lepas dari pengawasan pihak medis.

Selanjutnya, Aditya membawa M untuk tes dahak ke Puskesmas.

Meski begitu, upaya Aditya menyelamatkan M tak berhenti disitu.

“Menyelamatkan M adalah sekaligus menyelamatkan semua warga dusun dari potensi tertular. Saya akan menghubungi beberapa pihak agar M mendapat perhatian maksimal,” pungkas Aditya. (*)

_By : Ahyar Stone (Kord. Relawan)

*Tim Relawan Posko Dusun Bual. Bayan. Lombok Utara.*

1. Ferry Sandrya. Mapala Univ. Muh. Sumatera Utara/Medan.
2. Zena. Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
3. Rahmad Fauzi Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
4. Aditya Jaka Laksana. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta/Jakarta
5. Fajar Pamungkas. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
6. Fikran. STACIA Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
7. Topik Nugroho. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
8. M. Nurus Salam. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
9. Zulfahmi Sengaji. Mapasanda STIE Muh. Lampung Selatan/Kalianda
10. Handi Abdullah M. Mapsa Univ. Muh . Purwokerto/Purwokerto
11. Kustanto Gendut SAR DIY/Jogja
12. Badarudin. Mapala UMY/Jogja
13. Ahyar Stone. SARMMI/Jogja
14. Fafa. SARMMI/Ungaran
15. Slamet BG. SARMMI/Solo
16. Anshori.SARMMI/Solo
17. Azhar fathoni SARMMI/Solo
18. M. ‘Afifi Fauzi. HW Univ. Muh  Surakarta/Solo
19. Monicha. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
20. Syahrawan. Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu
21. Sirman Hiwata Unis. Muh. Palu/Palu
22. Sueb Laibe. SARMMI/Palopo