Lombok(25/09/2018), Ribuan warga desa Bayan dan desa Loloan. Kecamatan Bayan. Lombok Utara. Benar-benar merasakan “Habis gelap terbitlah terang” dalam arti yang sebenarnya.
Sejak gempa 7,0 SR menghantam Lombok awal Agustus lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) rusak parah, semua rumah warga dua dusun tadi langsung dilanda gelap berkepanjangan.
Kegelapan sirna saat relawan SARMMI bersama mitra sinerginya yang membangun posko kemanusiaan di dusun Bual – salah satu dusun yang terdampak gelap – berhasil memperbaiki PLTMH yang merupakan satu-satunya sumber penerangan warga.
Mitra sinergi SARMMI adalah HW UMS, Erdams FKM UMJ, Mapala UMSU, Mapala UMSB, Mapasanda STIEM Lampung Selatan, Stacia UMJ, Camp STIEM Jakarta, Mapsa Univ. Muh. Purwokerto, Mapala UMY, Hiwata Univ. Muh. Palu, Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare, Serta personil SAR DIY.
Keberhasilan relawan SARMMI beserta mitra sinerginya disambut suka cita sekaligus takjub oleh segenap pengurus PLTMH, dan ribuan warga yang kini rumahnya terang benderang.
“Kami nyaris tak percaya, PLTMH yang mangkrak pasca gempa, berhasil dipulihkan oleh relawan SARMMI,” kata Ketua Pengelola PLTMH, Riadi.
“Sebagai bentuk syukur, pengurus PLTMH akan menggratiskan biaya listrik mulai hari ini hingga enam bulan ke depan,” lanjut Riadi bersemangat.
Riadi dan jajarannya layak bersuka cita dengan sedikit berapi-api. Pasalnya sejak PLTMH mati total karena gempa, berbagai langkah telah mereka upayakan. Terutama menghubungi pihak yang terkait langsung dengan keberlangsungan hidup PLTMH.
Namun segala upaya tak membuahkan hasil menggembirakan.
“Seminggu usai gempa, saya lapor Ke Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTB. Tetapi hingga PLTMH dihidupkan tim relawan SARMMI, laporan kami belum ditindaklanjuti pihak dinas,” kata Riadi.
Dijelaskan oleh Riadi, PLTMH sumbangan pemerintah RI dan GIZ Jerman yang kini dikelolanya, menerangi 1055 rumah warga tujuh dusun.
Dusun itu adalah Dasan Tutul, Nangka Rempek, Teres Genit, Bual. Tiga dusun ini berada di kawasan desa Bayan.
Kemudian tiga dusun di desa Loloan yakni dusun Torean Idek, Torean Atas, dan Tanjung Biru.
PLTMH juga menerangi lima masjid, dua SD, SMP Negeri Bayan. Puskesmas Pembantu. Rumah bersalin di tiap dusun, lampu jalan, serta fasilitas umum lainnya.
Adalah Azhar Fathoni dan Slamet Widodo yang dipercaya oleh semua relawan SARMMI untuk memperbaiki PLTMH.
Menurut Azhar dan Slamet, ada beberapa kerusakan yang menyebabkan PLTMH tak berfungsi.
Diantara adalah AVR terbakar. Koneksi kabel yang dipasang tak sesuai standar.
“AVR saya ganti baru. Koneksi arus listrik dan pengaturan mesin, saya tata ulang sesuai standard. Beberpa kerusakan lain karena gempa, saya perbaiki,” jelas Azhar.
Ternyata hasil pekerjaan Azhar dan Slamet memang luar biasa. Diluar dugaan Riadi dan jajarannya.
“Selama ini nyala listrik berkedip-kedip. Warga sering komplain. Sekarang nyalanya stabil. Warga sangat puas. Benar-benar mantap” kata Riadi senang.
Agar PLTMH berumur panjang dan daya listik yang dihasilkan stabil. Azhar dan Slamet kemudian mengadakan pelatihan singkat untuk semua operator PLTMH.
“Materinya meliputi cara membaca panel listrik. Cara praktis membaca debit air. Teknis membaca sensor AVR. Cara mengecek arus dan frekwensi yang keluar dari generator, serta beberapa pengetahuan praktis lainnya,” terang Azhar.
Azhar juga mengenalkan mereka dengan supplier spare part di Surabaya. Sehingga ke depan para operator PLTMH tak lagi menemui kendala saat membutuhkan suku cadang.
“Selama ini mereka kebingunan mau cari spare part. Sekarang jika Riadi dan para operatornya membutuhkan spare part, mereka akan dilayani khusus dengan harga khusus pula oleh suplier spare part koneksi saya di Surabaya,” lanjut Azhar.
Kepada pengelola PLTMH, Azhar juga mengatakan, kendati operasi SARMMI di dusun Bual berakhir dan semua relawannya pulang, SARMMI tetap komitmen mendampingi pengelola PLTMH melalui konsultasi jarak jauh.
Jika PLTMH mengalami kerusakan parah, relawan SARMMI siap ke Lombok.
“Semua itu kami lakukan karena listrik merupakan kebutuhan dasar, dan PLTMH adalah listrik murah untuk rakyat,” kata Slamet.
“Tentu saja dengan senang hati kami siap membantu pengelola PLTMH agar rakyat terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan biaya murah,” demikian kata Slamet Widodo yang merupakan Ketum Umum SARMMI. (*)
_By Ahyar Stone. Kord. Relawan_
*Tim Relawan*
1. Ferry Sandrya. Mapala Univ. Muh. Sumatera Utara/Medan.
2.Zena Desvita Putri Nengsi. Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
3. Rahmad Fauzi Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
4. Aditya Jaka Laksana. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta/Jakarta
5. Fajar Pamungkas. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
6. Fikran. STACIA Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
7. Topik Nugroho. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
8. M. Nurus Salam. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
9. Zulfahmi Sengaji. Mapasanda STIE Muh. Lampung Selatan/Kalianda
10. Handi Abdullah M. Mapsa Univ. Muh. Purwokerto/Purwokerto
11. Kustanto Gendut SAR DIY/Jogja
12. Badarudin. Mapala UMY/Jogja
13. Ahyar Stone. SARMMI/Jogja
14. Fafa. SARMMI/Ungaran
15. Slamet BG. SARMMI/Solo
16. Anshori.SARMMI/Solo
17. Azhar fathoni SARMMI/Solo
18. Imam Jaelani. SARMMI/Solo
19. Aris Munandar. SARMMI/Solo
20. Ahmad Jaelani. SARMMI/Boyolali
21. M. ‘Afifi Fauzi. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
22. Monica. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
23. Syahrawan. Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu
24. Sirman Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu
25. Zwaeb Laibe. SARMMI/Palopo
26. Nasrul. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare
27. Asri. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare
28. Elsa Fitriani. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare