Lombok (5/10/2018), Apabila gempa yang mengguncang Lombok kita pandang dari sisi positif, kita akan menemukan banyak hal baik yang diberikan Allah kepada kita.
Salah satunya sekarang kita bisa silaturahmi. Tanpa ada gempa, kita mungkin tak akan pernah bertemu.
Demikian kata tokoh Jamaah Nur Jaya Sidoarjo, Abdul Ghofar, saat menyampaikan tausiah di depan warga korban gempa dusun Soloh Atas, desa Rempek, kecamatan Gangga. Lombok Utara. (3/10)
Kepada warga yang memenuhi lokasi pembangunan masjid darurat Darul Istiqomah dusun Soloh Atas, tempat tausiah dilangsungkan, Abdul Ghofar menguraikan, hendaknya gempa Lombok memotivasi kita untuk introspeksi terhadap perilaku kita selama ini, serta mendorong kita untuk senantiasa memperbaiki sekaligus memperbanyak ibadah.
“Semua itu jika kita lakukan penuh keihklasan, Insya Allah kehidupan kita di masa mendatang, menjadi lebih baik dari sebelum gempa,” terang Abdul Ghofar.
Untuk keperluan itulah, lanjut Abdul Ghofar, ia bersama anggota Jamaah Nur Jaya Sidoarjo lainnya, yakni Abdul Hamid, Samil, Badrul Munir, Mubin, M. Lutfi, Agus Sahputra, Khairul Huda, datang ke dusun Soloh Atas untuk membantu pembangunan masjid darurat, mushola darurat, serta proyek penyambungan pipa air bersih.
“Bantuan yang kami berikan adalah untuk mendorong terwujudnya keinginan warga memiliki rumah ibadah darurat. Sehingga mereka dapat kembali beribadah bersama-sama, menyelenggarakan pengajian dan sebagainya,” kata Abdul Ghofar.
Sementara itu, kepala dusun Soloh Atas, Minadim Hartono saat menerima kedatangan Jamaah Nur Jaya Sidoarjo menceritakan, dusun yang dipimpinnya tergolong terpencil sehingga bantuan untuk fasilitas umum yang masuk ke dusunnya hampir tidak ada. Karena itu tegasnya, bantuan yang diberikan Jamaah Nur Jaya Sidoarjo menjadi semacam anugerah bagi warga dusun Soloh Atas.
“Masjid dan mushola kami hancur kena gempa. Untunglah Jamaah Nur Jaya Sidoarjo membantu material, dan pengeras suara untuk masjid darurat dan mushola darurat yang pengerjaannya kami lakukan secara gotong royong warga. Tanpa bantuan ini, pasti kami belum bisa membangunnya,” terang Minadim
“Pipa di dusun kami juga pecah kena longsor saat gempa awal Agustus lalu. Hingga saat ini belum diperbaiki. Bantuan pipa dari Jamaah Nur Jaya Sidoarjo sangat bermanfaat bagi lebih dari 1500 warga. Karena pipa itu mengalirkan air untuk tiga dusun yaitu Soloh Atas, Soloh Bawah, dan dusun Duria,” lanjut Minadim.
Kepada tim relawan SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI), MInadim juga berterima kasih karena telah menjadikan dusun Soloh Atas sebagai area kerja kemanusiaan untuk mendampingi korban gempa Lombok.
“Tim relawan SARMMI mendirikan posko kemanusiaan di dusun Soloh Atas menjadi kebanggan tersendiri bang warga. Selama ini dusun kami kurang diperhatikan relawan. Sekarang Tim relawan SARMMI jsutru tinggal bersama kami selama dua minggu. Ini bakal menjadi sejarah tak terlupakan bagi semua warga dusun terpencil ini,” ungkap Minadim.
Bagi SARMMI dan mitra sinerginya, dusun soloh Atas merupakan dusun kedua yang dijadikan titik focus area pada operasi kemanusiaan fase pemulihan Lombok.
Mitra sinergi Sarmmi adalah Mapala Univ. Muh. Sumatera Utara, Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat, Mapasanda STIEM Lampung Selatan, Erdams FKM UMJ, Stacia Univ. Muh. Jakarta, Camp STIEM Jakarta, Mapsa Univ. Muh. Purwokerto, Mapala UMY. Hizbul Wathan Univ. Muh. Surakarta, Hiwata Univ. Muh. Palu, Mapala Salawat Univ. Parepare, serta personil SAR DIY.
Sebelum ke dusun Soloh Atas, SARMMI dan mitra sinergya focus area di dusun Bual, desa Bayan, kecamatan Bayan. Lombok Utara. Jamaah Nur Jaya Sidoarjo juga pernah datang ke dusun Bual untuk menyalurkan bantuan.
Selain di dusun bual dan dusun Soloh Atas, SARMMI juga menyalurkan bantuan jamaah Nur Jaya Sidoarjo berupa sajadah, Al Qur’an, Iqra, mukena anak dan dewasa, kain sarung, sembako, terpal dari jamaah, ke dusun Kuripan di Desa Rempek. Dusun Bulan Semu di desa Segara Katon, serta dusun Sankukun di desa Genggelang. Ketiga dusun ini berada di kecamatan Gangga.
SARMMI juga menyalurkan bantuan Jamaah Nur Jaya Sidoarjo berupa mesin bor dan mesin pasah kayu untuk warga dusun Lempajang Busur Barat, desa Rempek. Bantuan digunakan warga membangun kembali masjid Darussalam Lempajang yang hancur kena gempa. (AS)
*Tim Relawan :*
1. Ferry Sandrya. Mapala Univ. Muh. Sumatera Utara/Medan.
2. Zena Desvita Putri Nengsi. Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
3. Rahmad Fauzi Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
4. Aditya Jaka Laksana. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta/Jakarta
5. Fajar Pamungkas. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
6. Fikran. STACIA Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
7. Topik Nugroho. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
8. M. Nurus Salam. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
9. Zulfahmi Sengaji. Mapasanda STIE Muh. Lampung Selatan/Kalianda
10. Handi Abdullah M. Mapsa Univ. Muh. Purwokerto/Purwokerto
11. Kustanto Gendut SAR DIY/Jogja
12. Badarudin. Mapala UMY/Jogja
13. Ahyar Stone. SARMMI/Jogja
14. Fafa. SARMMI/Ungaran
15. Slamet BG. SARMMI/Solo
16. Anshori.SARMMI/Solo
17. Azhar fathoni SARMMI/Solo
18. Imam Jaelani. SARMMI/Solo
19. Aris Munandar. SARMMI/Solo
20. Ahmad Jaelani. SARMMI/Boyolali
21. M. ‘Afifi Fauzi. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
22. Monica. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
23. Syahrawan. Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu
24. Sirman Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu
25. Zwaeb Laibe. SARMMI/Palopo
26. Nasrul. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare
27. Asri. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare
28. Elsa Fitriani. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare
29. Lita Chan Lai. CAMP STIE Muh. Jakarta/ Jakarta