Operasi Kemanusiaan Di Dusun Yang Dikeliling Oleh 4 Sungai Di Wilayah SIGI

Kantor Desa Salua, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah

Desa Salua, kec. Kulawi. Kab. Sigi. Adalah salah satu desa yang mengalami kerusakan parah dihantam gempa 7, 7SR awal Oktober lalu.

Selain menghancurkan 4 gereja, 1 masjid, 4 sekolah, 1 TK, serta 272 rumah, gempa juga menyebabkan 8 orang warga desa Salua meninggal dunia.

Mirisnya lagi, jalan raya ke desa yang dihuni oleh 1250 jiwa ini, tertutup longsor.

Longsor juga membuat sungai Salua banjir bandang.

Sungai Salua adalah salah satu dari 4 sungai yang mengelilingi dusun Salua.

Beberapa rumah yang sudah hancur kena gempa, tergenang air bah sungai Salwa. Bahkan ada yang hanyut.

Lantaran akses jalan tertutup longsor, dan jembatan gantung rusak, bantuan yang masuk ke desa Salua tidak ada.

Bantuan baru masuk pada hari keempat pasca gempa.

Itupun di drop oleh helicopter.

Meski material longsor yang menutup jalan sekarang telah disingkirkan alat berat, tetapi bantuan yang masuk ke dusun Salwa yang jaraknya dari Pusat Kota Sigi 54 km, belum memadai.

Saat ini, listrik di wilayah kabupaten Sigi sudah menyala.

Tetapi di desa Sigi dan desa sekitarnya, listrik belum menyala. Tak ada keterangan dari PLN kapan jaringan listrik diperbaiki.

Tiap malam dusun Salua gelap gulita. Untuk cas HP pun warga tak bisa.

Saluran air bersih di desa Salua, juga putus. Pipa air banyak yang hilang dibawa longsor.

Hingga hari ini warga dusun Salua masih mengalami krisis air bersih.

Mulai Senin, 15 Oktober 2018, SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARRMMI) dan mitra sinerginya, _focus area_ di desa Salua.

Mitra sinergi SARMMI adalah Stacia UMJ. Hiwata UM Palu. Mapala Unmuha. Mapala UMSU. Mapalamu. Relawan Batara Guru Luwuk Timur. Toms. Co Mataram. Waskita Karya.

Operasi kemanusiaan di dusun Salua dipimpin oleh Syahrawan dari Hiwata.

Menurut Awank – demikian Syahrawan dipanggil focus area di dusun Salua, berarti relawan tinggal dan membaur bersama warga dusun Salua.

Dengan berada di tengah warga korban gempa, relawan akan mengerti masalah di lapangan dan memahami solusinya. Sehingga kegiatan kerelawanan akan tepat sasaran dan tepat guna.

“Dusun Salua dipilih sebagai _focus area_ karena disini masih banyak masalah yang muncul pasca gempa,” kata Awank.

Selain itu, terang awank, akses ke dusun Salua masih sulit dan rawan terisolir karena berpotensi longsor. Listrik juga mati total, saluran air bersih putus, dan hampir semua fasilitas umum dan sarana pendidikan tak bisa dipakai.

“SARMMI dan mitra sinerginya, akan berada di dusun Salwa sampai akhir Oktober. Untuk mendirikan sekolah darurat, masjid darurat, menyambung pipa air bersih dan masih banyak lagi,” demikian kata Awank. (Ahyar Stone)

Jalan Menuju Dusun Salua, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah
Bergotong Royong Merubuhkan Bangunan Sekolah Pasca Gempa
Tim Relawan SARMMI Menyalurkan Bantuan Ke Masyarakat
Rumah Warga Dusun Salua, Yang Porak Poranda dihantam gempa 7.4SR