Sudah dua hari ini warga dusun tiga, desa Salua, tersenyum lebar. (27/10)
Desa Salua, berada di kecamatan Kulawi. Sigi. Desa yang dihuni oleh 1250 jiwa ini, rusak parah oleh hantaman gempa Sulawesi Tengah akhir September lalu.
Gempa tak cuma merusak rumah-rumah warga. Tetapi juga melongsorkan bukit-bukit di hulu sungai Salua.
Tiga hari pasca gempa, sungai Salua banjir besar.
Selain merendam jembatan Salua beserta jalan di sekitarnya, dan rumah-rumah di bantaran sungai Salua, pipa air bersih warga Salua yang dipasang melintasi sungai Salua, banyak yang hilang dihanyutkan air bah.
Sejak itulah warga desa Salua mengalami krisis air bersih.
Untuk minum, warga mengkonsumsi air mineral bantuan. Untuk masak, warga memanfatkan beberapa sumur warga yang terkadang surut.
Sedangkan untuk mandi dan mencuci, warga pergi ke sungai Salua atau sungai Miu.
Sungai Salua dan Miu merupakan dua dari empat sungai yang mengelilingi desa Salua. Dua sungai lainnya adalah Mope dan Momi.
Saat mulai focus area di desa Salua, relawan SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI), dan mitra sinerginya, telah menjadikan pemulihan pipa saluran air bersih sebagai prioritas yang harus dikerjakan segera. Sebab, air adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Apalagi bila mereka baru saja kena bencana.
Mitra sinergi SARMMI pada operasi kemanusiaan ini adalah Mapala Unmuha. Mapala UMSU. Stacia UMJ. Mapala UMY. Mapalamu Luwuk Banggai. Hiwata UM Palu. Sapta Pala Jakarta. Batara Guru Luwu Timur. Toms. Co Mataram. Waskita Karya Divisi 6 Palembang.
Yang bakal dipulihkan bukan hanya saluran air bersih di dusun tiga. Tetapi juga saluran di dusun satu. Desa Salua memang memiliki dua instalasi air bersih.
Usai disurvey, didapat hasil : instalasi air bersih dusun tiga, selain pipa hanyut, terdapat enam pipa yang rusak ditimpa longsor. Di sekitar air terjun yang menjadi sumber air bersih juga ditimbun longsor.
Sedangkan instalasi dusun satu, bak penangkap air sungai Momi rusak dan tertimbun longsor.
Beberapa batang pipa juga pecah dan hilang dihantam longsor.
Sehari usai survey, pengerjaan pemulihan dua instalasi air bersih, mulai digarap serempak.
Tetapi pengerjaan belum dapat dituntaskan hari itu juga. Karena mendadak turun hujan deras.
Hujan rupanya menyebabkan sungai Salua dan sungai Momi, sama-sama banjir.
Setelah disurvey ulang, pipa yang telah dipasang ternyata tidak rusak. Tetapi muncul kerusakan lain karena pipa tertimpa longsoran baru.
Usai survey, sungai Salua kembali banjir. Kali ini lebih dahsyat dari banjir sore kemarin. Sungai Momi juga meluap.
Banjir kedua ini menyebabkan pipa yang bocor tambah banyak. Bahkan di instalasi air dusun satu, ada beberapa pipa yang hilang dibawa longsor ke jurang dalam. Tak mungkin diambil.
Tiga hari usai banjir besar, pengerjaan baru bisa dilanjutkan. Dibantu oleh pemkab Parigi Moutong.
Mereka tak cuma membantu pipa, tetapi ikut mengganti pipa yang hilang dan rusak.
Hari itu juga, semua pipa yang rusak dan hilang, selesai diganti.
Air langsung mengalir ke rumah warga dusun tiga, serta dusun satu dan dua.
Hari itu juga warga desa Salua mulai tersenyum lebar.
Selamat datang kembali air bersih.
(Ahyar Stone / SARMMI)