
Desa Kunjir yang berada di kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, termasuk titik yang mengalami kerusakan paling parah terkena tsunami Selat Sunda yang terjadi beberapa waktu lalu. Kini, sebagian besar warga desa yang terletak di bibir pantai ini mengungsi. Ada yang ditampung di gedung sekolah. Ada pula yang mengungsi di kebun-kebun yang berada di perbukitan ujung desa Kunjir.
Untuk meringankan penderitaan warga desa Kunjir di pengungsian, Alumni Mts GUPPI Teluk Betung, Bandar Lampung, dan Masyarakat Warga Srengsem, Panjang, Bandar Lampung, memberikan bantuan berupa sarung, mukena, jilbab, sajadah, sandal jepit, sembako, piring, alas tidur, kebutuhan khusus wanita dan perlengkapan bayi.
Bantuan disalurkan melalui posko relawan kemanusian di desa Kunjir yang didirikan SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) bersama KAUMY Lampung. Mapasanda STIEM Kalianda. Akbid Wira Buana Metro. Mapala UMRI. Stacia UMJ. Camp STIEM Jakarta. Mapala UMY. Keluarga Besar MALIMPA.
“Kami sangat sedih. Saudara-saudara kita warga Kunjir harus menderita karena bencana tsunami. Harapan kami bantuan ini dapat sedikit meringankan beban mereka. Kami berdo’a semoga para pengungsi diberi ketabahan dan cepat pulih dari keterpurukan pasca bencana,” demikian kata ketua Alumni Mts GUPPI Teluk Betung, Bandar Lampung, Samsidan Shobrie, saat menyerahkan bantuannya. (1/1).

Senada dengan itu, kordinator Masyarakat Warga Srengsem, Adis, mengatakan turut berduka, apalagi warga desa Kunjir ada beberapa orang yang meninggal dunia karena tsunami.
“Semoga para korban jiwa diberi tempat yang layak disisiNya. Bantuan yang kami berikan semoga bermanfaat bagi warga desa Kunjir yang sekarang di pengungsian” kata Adis.
Oleh relawan di posko kemanusiaan, bantuan dari Alumni Mts GUPPI Teluk Betung dan Masyarakat Warga Srengsem, digabung. Lalu dibuat paket-paket bantuan. Kemudian langsung disalurkan ke warga desa Kunjir yang benar-benar membutuhkan sesuai bentuk bantuan tersebut. MIsalnya bantuan berupa kebutuhan bayi, hanya diberikan kepada pengungsi yang memiliki bayi. (Ahyar Stone/SARMMI)