Mapala UMY Bantu Tiga Desa Terpencil Korban Gempa Mamuju

*Mapala UMY Bantu Sekaligus Tiga Desa Terpencil Korban Gempa di Mamuju*

Semboyan “Muda Mendunia Dari Jogja Untuk Indonesia” milik Mapala Univ. Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Tak berhenti sampai di barisan kata-kata indah.

Kata-kata berwawasan global namun tetap memijak bumi Pertiwi itu, benar-benar mereka terapkan dalam arti sebenarnya.

Meski Mapala UMY sudah dikenal melalui ekspedisi pendakian gunung es di sirkuit seven summits dunia. Tetapi perhatian mereka pada korban bencana alam di sejumlah daerah di tanah air, tetap mendapat porsi signifikan.

Pada bencana gempa di Mamuju Sulawesi Barat, Mapala UMY memberikan berbagai bentuk bantuan sekaligus kepada tiga desa terpencil korban gempa Mamuju. (6/2/21)

Tiga desa yang berada di wilayah kecamatan Tapalang itu adalah desa Kopeang, desa Bela dan dusun Ulu Taan.

Bantuan disalurkan melalui posko kemanusiaan SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) di dusun Ulu Taan.

Desa Bela dan desa Kopeang merupakan dua desa yang bertetangga.

Tetapi karena jalan ke sana tertimbun longsor mencapai lebih dari 50 titik, dua desa itu terisolir. Ekonomi warga lumpuh total.

Sementara dusun Ulu Taan meski tidak terisolir, tetapi posisinya di daerah terpencil. Karena medannya yang berat, tak semua jenis kendaraan roda empat bisa masuk ke sana.

Dusun Ulu Taan merupakan gerbang masuk ke desa Bela dan Kopeang.

Titik pertama longsor berada di ujung dusun Ulu Taan, tepatnya di halaman depan posko kemanusiaan SARMMI.

Dari sana, titik longsor berlanjut hingga ke desa Bela dan desa Kopeang.

Beberapa perwakilan dari tiga desa mengaku bantuan dari mapala UMY meringankan beban hidup mereka.

  • “Gempa membuat kami trauma. Longsor mematikan ekonomi kami. Bantuan Mapala UMY membantu kami bertahan menghadapi situasi yang sulit ini,” demikian kata warga (Ahyar Stone)