SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia) bekerja sama dengan Grup Guyon Bareng menggelar makan gratis tiap Rabu di halaman sekretariat SARMMI, Jalan Wahidin 15 Kota Solo. Jawa Tengah. (20/10/2021)
Kali ini thema yang diusung adalah, “Makan Siang Gratis Sak Wareke. Free Fruits Ice”.
Alias makan siang gratis sekenyang kenyangnya. Gratis es buah.
Kordinator makan siang gratis SARMMI Sriyono Tiyon menerangkan, hari Rabu dipilih karena makan siang gratis umumnya digelar tiap jumat oleh takmir masjid dan komunitas sedekah jumat. Belum ada yang hari lain.
“Itu alasan kami memilih menyelenggarakan makan siang gratis tiap Rabu. Siapa saja boleh mengambil es buah dan makan sepuasnya,” kata Tiyon.
Sementara itu Sri Lestari menyampaikan, Grup Guyon Bareng adalah grup WA yang anggotanya orang dari berbagai profesi dan latar belakang.
Ada pengusaha, pegawai swasta, pelatih olah raga dan sebagainya. Sri Lestari sendiri adalah guru SMP Negeri 4 Sukoharjo. Jawa Tengah.
Sesuai namanya terang Lestari, Grup Guyon Bareng merupakan wadah berkumpul penuh canda antar anggota yang tersebar di berabagai daerah. Tetapi guyonan (canda) hanya gaya komunikasi agar segala yang disampaikan mudah dicerna dan tidak membuat kening anggota berkerut.
“Guyonan itu hanya gaya komunikasi. Tapi tujuan grup kami adalah memberi manfaat positif bagi anggota dan masyarakat umum. Seperti menggalang donasi untuk korban bencana alam dan acara makan siang gratis seperti ini,” terang Lestari.
Dana menyelenggarakan makan siang gratis berasal dari iuran pribadi anggota SARMMI dan bantuan anggota Grup Guyon Bareng.
Bantuan bukan berupa uang, melainkan berbentuk makanan dan minuman.
“Anggota Grup Guyon ada yang bawa nasi putih, ada yang bawa krupuk, yang lain lauk pauk aneka rasa dan sambal. Ada pula yang membawa es buah lengkap dengan gelasnya,” lanjut Lestari.
Makan dan minuman yang disajikan tak ada yang order di jasa katering. Melainkan dimasak di rumah anggota yang membawa.
Hal itu kata Lestari, untuk memberi inspirasi bagi orang lain, menggelar makan siang gratis bukan perkara sulit. Siapa saja dapat melakukannya.
“Kami ingin menunjukan kepada masayarakat, bahwa masak rumahan bisa kita sajikan ke orang-orang yang membutuhkan,” pungkasnya. (*)
Kontibutotor : Ahyar Stone Mapala UMY / Rani Puspina Mapala UMRI.