STIE Muhammadiyah Jakarta Peduli Erupsi Semeru

Mengusung semangat “STIE Muhammadiyah Peduli KorbanErupsi Semeru”. Empat unit kegiatan mahasiswa di STIE Muhammadiyah Jakarta (STIEMJ), memberangkatkan relawansambil membawa bantuan ke Lumajang. (11/12/2021)

Empat unit kegiatan mahasiswa dimaksud adalah BadanEksekutif Mahasiswa (BEM). Ikatan MahasiswaMuhammadiyah (IMM). Unit Tapak Suci. Mapala Camp STIEMJ.

Relawan yang mereka utus ke Lumajang merupakan tigapersonil berpengalaman dari Camp, yakni Tuna Muhara, RifaiFauzan, Akmal Fardila.

Di Lumajang, mereka bergabung ke Posko SAR MapalaMuhammadiyah Indonesia (SARMMI).

Turut bergabung di sana Mapsa Univ. MuhammadiyahPurwokerto. Stacia Univ. Muhammadiyah Jakarta. Mapala Univ. Muhammadiyah Yogyakarta.

Kemudian Himatala Binawan Jakarta. Mahapala Univ. MercuBuana Yogyakarta. Relawan Santri Ponpes Al Mukmin Solo.

Posko Kemanusiaan SARMMI berada di Dusun Umbulsari. Desa Sumber Mujur. Candipuro. Lumajang.

Kordinator relawan STIEMJ Tuna Muhara menjelaskan, bantuanyang dibawa berupa kebutuhan dasar pengungsi. Bentuknyabermacam-macam.

Bantuan secara simbolis diterima oleh pengurus SARMMI Ahyar dan Slamet Widodo yang berada di lokasi bencana.

Selanjutnya relawan yang bergabung di SARMMI, secarabersama-sama menyalurkannya langsung ke korban erupsiSemeru di beberapa titik pengungsian.

Selama di lokasi bencana erupsi Semeru, tiga personil Camp turut pula melakukan detail assessment. Melaksanakanpsikososial untuk kelompok rentan. Mendirikan emergency toilet.

Juga membantu korban gempa di desa Curah Kobokanmengevakuasi perabotan rumahnya, lalu mengantarnya hinggake tempat pemiliknya mengungsi.

Tiga personil Camp aktif pula pada operasi rescue untukmencari korban jiwa erupsi Semeru yang belum ditemukan. Rescue area mereka berada di tambang pasir Satuhan.

Menurut Tuna Muhara, partisipasi aktif mereka pada operasirescue juga untuk meningkatkan skill mereka di sektor navigasidigital dan pemetaan digital.

Dua hal itu merupakan pendekatan baru di dunia pecinta alamdan aktivitas SAR. Belum banyak orang yang mahirmelakukannya.

“Camp sering belajar aplikasi navigasi digital dan pemetaandigital. Kini saatnya kami mengimplementasikannya di lokasibencana untuk menemukan korban meninggal,” terang Tuna Muhara.

Sementara itu Ketua Operasi Kemanusiaan SARMMI UntukErupsi Semeru, Zeni Nurhidayah Rizkia, mengaku memberiapresiasi tinggi terhadap tiga personil Camp.

“Mereka bertiga menjunjung tinggi nama harum STIEMJ dengan cara totalitas di lokasi bencana. Baik di operasi rescue maupun di kegiatan kemanusiaan lain yang ditujukan untukkorban erupsi Semerunya,” pungkas Zeni. (AS)