Dampingi Korban Gempa Pasaman Sumbar, Relawan SARMMI dan Mapala UMSB Dirikan Posko Kemanusiaandi Perkebunan Sawit.

Merespon gempa yang terjadi beberapa waktu lalu di KabupatenPasaman Barat, Sumatera Barat, Mapala UMSB (UniversitasMuhammadiyah Sumatera Barat), memberangkatkan 17 relawankemanusiaan ke lokasi gempa.

Mereka adalah Reza Kurniawan, Hendra Fajar Quma’at, DefriDeta A., Chaidir Ali, Zena Desvita Putri Nengsi, Hari sabar, Mhd. Alim Saputra, Hasanul Lutfi, Aldi Sofyan, Amelia PutriSuktan, Candra putra, Khori Ik Al ain, Maisri Yesa Putri, Perwira Erlangga, Wendy melandry, Juni Lestari

Di Pasaman Barat mereka mendirikan posko kemanusiaan di Desa Lubuak Panjang Jorong Kampung Alang Nagari Kajai,Kecamatan Talamau. Pada Rabu. (2/03/2022).

Pengoperasian posko kemanusiaan bekerja sama dengan timkemanusiaan dari SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI).

Menurut Kordinator Posko Kemanusiaan SARMMI, Reza Kurnawan, dipilihnya di Desa Lubuak Panjang sebagai lokasiposko karena camp pengungsian di sini berada di perkebunansawit yang tergolong terpencil.

“Warga korban gempa yang mengungsi di sini sebanyak 500 jiwa lebih. Kondisi mereka sangat mengenaskan. Itulah alasankami mendirikan Posko Kemanusiaan, untuk melakukan pendampingan,” terang Reza.

Ditambahkan oleh Reza, sejak hari pertama berada di tengahpengungian, mereka langsung melakukan assessment untukmemutahirkan data. Mendistribusikan bantuan kebutuhan dasarpengungsi. membuat tempat belajar darurat dan pelayananselama masa tanggap darurat, Juga menyelenggarakanpsikososial untuk kelompok rentan.

Senada dengan Reza, Amelia Putri Suktan menjelaskan, selainkegiatan di atas,para relawan juga sedang menyiapan kegiatanlainnya. Yang relevan kondisi pengungsi. Sekaligus menunggukedatangan 5 relawan kemanusiaan dari Mapala UniversitasMuhammadiyah Riau (UMRI) dan relawan SARMMI dariJogjakarta.

“Kami perlu tambahan personil, karena kami merencanakanbanyak kegiatan,” tambah Amel.

Dijelaskan pula oleh Amel, perkebunan sawit tempat korbangempa mengungsi masih banyak hewan berbisa. Salah satunyaadalah ular. Para relawan berencana gotong royong bersamawarga untuk menangkal hewan berbisa.

“Prinsif kerja relawan di posko kemanusiaan adalahmemberikan rasa aman terhadap korban gempa  yang berada di pengungsian di sekitar Posko SARMMI. Memberikan rasa amanterhadap mereka, adalah prioritas utama,” pungkas Amel. (RN)

 

By Rinanto