Category: Congress

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah: Di Kegiatan SARMMI, Gerak dan Dakwah Muhammadiyah Sangat Terasa

Mengagetkan. Ternyata lebih dari satu abad yang lalu, Muhammadiyah sudah bergerak di kebencanaan.

  1. Saat Indonesia belum lahir, Muhammadiyah sudah mengirim relawan kemanusiaan ke Blitar, Jawa Timur, guna membantukorban erupsi Gunung Kelud.

Sejarah penting bagi gerakan kerelawanan di Indonesia yang belum banyak diketahui publik itu, diungkap oleh Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Muhammad Adam Jerusalem, saat menyampaikan sambutan pada acara penutupan Munas SARMMI. Di Auditorium Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pada Minggu, 7 Agustus 2022.

Sambutan disampaikan Adam Jerusalem melalui zoom dari Bangkok.

Lebih rinci diceritakan olehnya, pada 20 Mei 1912, tatkalaterjadi erupsi Gunung Kelud yang menelan korban sangat banyak, Pimpinan Pusat Muhamadiyah kala itu, yakni Kyai Sujak di Kauman Yogyakarta, mengambil langkah tegas dan strategis untuk membantu korban erupsi Gunung Kelud.

Peristiwa itu kemudian menginspirasi Kyai Sujak, KH. Ahmad Dahlan dan tokoh lainnya mendirikan suatu badan yang diberinama PKU (Penolong Kesengsaraan Umum).

Gerakan filantropi Muhammadiyah tadi, kemudian melintas batas, jarak, budaya, religi dan batas-batas lainnya.

“Gerakan filatropi Muhammadiyah melintas batas-batas, karenagerak dan dakwah Muhammadiyah secara genuine memangseperti itu,” imbuhnya.

“Gerak dan dakwah Muhammadiyah tidak berhenti padaceramah-ceramah, fiqih, ibadah maupun agenda. Tetapi jugapada kegiatan praktis di masyarakat. Salah satunya adalah memberi pertolongan kepada masyarakat umum,” jelas Adam Jerusalem.

Terhadap kiprah SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia) di kebencanaan, Adam Jerusalem yang mewakili Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, menilai peran, gerak dan program SARMMI, sangat relevan dengan apa yang duludipikirkan oleh para pendahulu Muhammadiyah.

“Peran SARMMI sangat signifikan dan esensial, karena peranSAR sangat dibutuhkan tatkala terjadi bencana alam, bencana kesehatan, dan bencana kemanusiaan,” terang Adam Jerusalem.

Meski demikian lanjutnya, pergerakan dan program pengurusbaru SARMMI periode 2022-2024, harus bisa lebih progresif, dan bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, serta bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah pada khususnya.

SARMMI dengan berbagai kegiatannya, harus pula dapat membuat suatu program untuk meningkatkan kapasitasanggotanya. Capacity building ini terkait dengan memberikan pertolongan-pertolongan dan program-program untuk membantu korban bencana alam.

Tak kalah pentingnya untuk dilakukan SARMMI ke depan kata Adam Jerusalem, adalah membangun kerja sama, kolaborasi, komunikasi, dan kordinasi dengan SAR di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah lebih merekat.

SARMMI adalah lembaga SAR yang bercirikanMuhammadiyah. Hal ini tentu membuat SARMMI berbedadengan lembaga SAR lainnya.

“SARMMI berbeda dengan SAR lain. Di SARMMI gerak dan dakwah Muhammadiyah sangat terasa. Oleh karenanya, semangat kebersamaan antar SAR di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah perlu ditingkatkan dan dikordinasikan,” kata Adam Jerusalem.

“Sehingga manakala terjadi bencana di tempat tertentu, maka bisa dengan cepat simpul-simpul ini dikonsolidasikan, serta digerakan dengan efisien dan itu pasti efektif,” tambahnya.

Kepada peserta Munas SARMMI, Adam Jerusalem berpesan,tatkala terjadi bencana, Persyarikatan Muhammadiyah, kader Muhammadiyah, anggota, simpatisan, dan jamaah Muhammadiyah tak boleh cuma melihat saja. Ini bertentangan dengan apa yang sudah dicontohkan oleh para pendahulu Muhammadiyah.

“Manakala terjadi bencana anggota SARMMI, masyarakat umum, warga Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah, terutaman mahasiswanya harus dapat lincah, cekatan, dantanggap dengan cepat atas bencana tersebut,”pungkas Adam Jerusalem.

Musyawarah Nasional SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (Munas SARMMI) diselenggarakan mulai Jumat hingga Minggu, 5-7 Agustus 2022. Diikuti oleh perwakilan Mapala Muhammadiyah di Indonesia.

Pelaksana Munas adalah Mapsa UMP (Mapala Satria Universitas Muhammadiyah Purwokerto).

Salah satu agenda Munas SARMMI adalah memilihkepengurusan untuk periode dua tahun mendatang.

Pada Munas SARMMI yang ketiga ini, Handi Abdullah Muflihdari Mapsa UMP terpilih sebagai Ketua Umum SARMMI Periode 2022-2024. Ridwan Sidiq dari Mapsa UMP sebagai Sekretaris Umum.

Posisi Bendahara Umum SARMMI dijabat oleh Tia Sepiyani, dari CAMP STIE Muhammadiyah Jakarta.

Selain tiga nama di atas, ditetapkan pula empat ketua SARMMI.

Ketua Bidang Operasional dijabat oleh Fadlik Al Iman dari Stacia UMJ. Ketua Bidang Kominfo dijabat oleh Abdurahman dari Mapala UMRI.

Kemudian Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dijabat oleh Arif Romadhoni Setyawan dari Mapala UMY. Terakhir Ketua Bidang Logistik dijabat oleh Farich Fauzi dari UMS.

(Ahyar Stone & Rani Puspina/SARMMI)

Relawan Bencana Alam Wajib Paham HIRADC dan JSA

Prinsip dasar yang harus dikedepan oleh relawan yang terjun kelokasi bencana adalah safety first. Atau utamakan keselamatan.

Agar prinsif dasar tersebut dapat direalisasikan, relawan bencanaalam wajib paham HIRADC (Risk Assesment and Determining Control).

Demikian kata Fadlik Al Iman, saat mengisi Workshop PerlunyaHIRADC & JSA Bagi Relawan. Di Auditorium Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pada Minggu, 7 Agustus 2022.

Fadlik merupakan Ketua Bidang Operasional SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia). Dia juga anggota STACIA UMJ, dan pemegang sertifikat HIRADC yang dikeluarkanBNSP.

Tampil pula sebagai narasumber workshop adalah Ahyar Stone. Dia seorang jurnalis, dan telah memimpin Operasi Kemanusiaan SARMMI di sejumlah bencana alam di tanah air.

Diterangkan oleh Fadlik, HIRADC merupakan suatu metodeyang digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap bahaya, risiko, dan penentuan pengendalian atas suatu bahaya yang terdapat di lingkungan kerja maupun area rawan bencana.

Para relawan kemanusiaan, terutama relawan SARMMI yang senantiasa memilih lokasi bencana alam yang terpencil danterisolir, harus terlatih dalam melakukan penilaian resiko, sertabagaimana menanggulanginya.

“Di lokasi bencana, tim kemanusiaan SARMMI dikenal publik sebagai relawan garis depan. Meski begitu, semua relawan SARMMI tetap wajib memahami tuntas HIRADS. Hal ini untuk meminimalkan resiko yang mungkin terjadi,” terang Fadlik.

Selain HIRARC tambah Fadlik, para relawan juga wajib paham JSA.

JSA atau Job Safety Analysis, adalah teknik manajemen keselamatan yang fokusnya pada identifikasi bahaya yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang dilakukan. Khususnya di lokasi bencana.

“Dengan paham HIRADC dan JSA, maka relawan yang terjun ke lokasi bencana akan diuntungkan oleh dua hal. Yaitu cerdas dalam bertindak, serta kian maksimal membantu korban bencanaalam,” jelas Fadlik.

Guna mengaplikasikan langsung HIRADC dan JSA, Fadlik juga mengajak peserta workshop melakukan beberapa bentuk permainan yang menyenangkan.

Permainan itu, dapat pula dipakai saat relawan SARMMI menyelenggarakan psikososial di lokasi bencana.

Sementara itu, Ahyar Stone menilai, HIRADC dan JSA merupakan kebutuhan dasar bagi relawan bencana alam di Indonesia. Lebih-lebih bagi relawan SARMMI yang cenderung memilih lokasi bencana yang memiliki resiko tinggi.

Di kesempatan ini Ahyar menampilkan film dokumenter timSARMMI saat di terjun di bencana gempa Mamuju Sulawesi Barat, dan gempa Pasaman Sumatera Barat.

“Kendati terjun ke lokasi yang sama-sama dilanda gempa, tetapiyang dilakukan tim relawan SARMMI di Mamuju berbedadengan yang dilakukan di gempa Pasaman,” kata Ahyar.

Perbedaan itu muncul jelas Ahyar, lantaran kebutuhan masing-masing lokasi gempa juga berbeda. Meski demikian, tingkatresiko yang dihadapi relatif sama.

“Tim SARMMI yang terbiasa berada di lokasi bencana yang beresiko tinggi, tetap perlu paham HIRADC dan JSA. Hal ini jug untuk menjaga marwah SARMMI yang terlanjur dikenal masyarakat sebagai relawan garis depan,” pungkas Ahyar.

Workshop Perlunya HIRADC & JSA Bagi Relawan, merupakan salah satu sesi acara Munas SARMMI. Munas diikuti oleh utusan Mapala dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia.

Munas diselenggarakan pada Jumat hingga Minggu, 5-7 Agustus2022. Pelaksana Munas SARMMI adalah Mapsa Universitas Muhammadiyah Purwokerto. (AZ)

(Ahyar Stone & Rani Puspina – SARMMI)

Dipercayai untuk menjadi Penyelenggara Munas SARMMI, Mapsa UMP ditunjuk langsung oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah secara resmimemberi rekomendasi atau penunjukan kepada MapalaSatria Universitas Muhammadiyah Purwokerto (MapsaUMP) sebagai penyelenggara Musyawarah Nasional SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (Munas SARMMI).

Surat Keputusan Majelis Diktilitbang nomor0767/REK/1.3/D/2022. Tertanggal 11 Juni 2022. Telahditerima oleh jajaran pengurus Mapsa UMP.

Menanggapi rekomendasi dari Majelis Diktilitbang, KetuaUmum Mapsa UMP Arif Zaenudin Agus mengakubersyukur dan siap menjalankan amanah dari MajelisDiktilitbang secara maksimal.

Tentu kami merasa bersyukur diberi amanah langsungdari Majelis Diktilitbang sebagai tuan rumah MunasSARMMI. Hal ini menunjukkan Mapsa adalah lembagakemahasiswaan yang terpercaya karena prestasi dankemampuannya,” kata Arif.

Arif menjelaskan pula, surat rekomendasi MajelisDiktilitbang sudah disampaikan ke pihak rektorat UMP.

“Kami sudah menghadap Wakil Rektor BidangKemahasiswaan. Menyampaikan rekomendasi MajelisDiktilitbang, serta melaporkan kesiapan Mapsa untukmenjalankannya secara maksimal,” jelas Arif.

Diungkap oleh Arief, pihak rektorat melalui Wakil RektorBidang Kemahasiswaan mendukung penuh Mapsamenjalankan amanah penting Majelis Diktilitbang.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan berpesan pula kepada Mapsa agar menjadi tuan rumah yang baik bagipeserta munas SARMMI dan semua pihak yang diundang, serta tetap menjaga nama besar UMP danMuhammadiyah.

Pesan-pesan pihak rektorat tentu menambah motivasianggota dan pengurus Mapsa. Insya Allah Mapsa akanmenjadi tuan rumah yang baik. Mapsa menyadari bahwaMunas SARMMI sangat penting bagi aktivitaskemanusiaan di tanah air,” terang Arif.

Sementara itu, Sekretaris Umum SARMMI Rinantomenyampaikan, Munas adalah pertemuan dua tahunanSARMMI untuk pergantian pengurus dan menetapkanprogram-program kemanusiaan SARMMI.

Munas yang diselenggarakan di Mapsa UMP pada tanggal5-7 Agustus 2022 mendatang, merupakan MunasSARMMI yang ketiga.

Peserta Munas adalah Pengurus SARMMI dan utusanMahasiswa Pecinta Alam (Mapala) PTM/A seluruhIndonesia

Untuk Munas di Mapsa, pihak SARMMI dan Mapsa jugaakan mengundang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Majelis Diktilitbang. Rektor/Ketua/Direktur PTMA SeIndonesia. MDMC. BASARNAS. BPBD. KomunitasRelawan Bencana Alam Se-Banyumas. Sispala Se-Banyumas, serta Unit kemahasiswaan di UMP.

Mereka diundang di acara pembukaan dan TalkshowNasional yang akan menampilkan putri-putri Mapala PTM yang telah berkiprah di lokasi bencana sebagai relawangaris depan,” pungkas Rinanto. (Ahyar)

(Ahyar Stone & Rani Puspina – SARMMI)

 

 

Peduli Gempa Pasaman, Mapala UMRI Salurkan Bantuan Kemanusiaan

Selain mengirim lima orang relawan ke lokasi gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat, Mapala UMRI (Universitas Muhammadiyah Riau) menyalurkan pula bantuan kemanusiaan ke korban gempa yang mengungsi di sejumlah titik.

Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan dasar pengungsi untuk semua tingkatan usia.

Penyaluran bantuan bekerja sama dengan Posko Kemanusiaan SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia).

Posko Kemanusiaan SARMMI berada di Jorong Pasar Lamo. Nagari Kajai. Kecamatan Talamau. Pasaman Barat.

Bergabung pula di Posko kemanusiaan SARMMI adalah relawan dari Mapala UMSB (Univ. Muhammadiyah Sumatera Barat), serta Relawan Mapala UMY (Univ. Muhammadiyah Yogyakarta).

Kordinator tim relawan Mapala UMRI, Raja Alpian, menerangkan, bantuan disalurkan langsung ke korban gempa Pasaman Barat yang tinggal di pengungsian.

Bantuan berasal dari donasi masyarakat Pekanbaru yang digalang Mapala UMRI.

“Bantuan yang kami bawa merupakan bantuan masyarakat Pekanbaru. Hal ini juga menunjukkan masyarakat Pekanbaru sangat peduli terhadap korban gempa Pasaman,” terang Raja Alpian.

Ditambahkan oleh Raja Alpian, dia datang ke lokasi gempa bersama empat rekannya, yakni Ananda Aditia, Marfuad, Muhatir, Ferianth Surya Adha.

Selama di Posko Kemanusiaan SARMMI, mereka melakukan psikososial untuk anak-anak. TPA darurat. Mendirikan hunian darurat. Membangun mushola darurat. Membuat emergency toilet. Menyelenggarakan sekolah darurat dan masih banyak lagi.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Mapala UMRI Rusdi Harjo, menjelaskan tiap ada kejadian bencana di tanah air, Mapala UMRI senantiasa turut berpartisipasi meringan beban korban bencana dan membantu memulihkan kehidupan mereka.

Bentuk partisipasi Mapala UMRI mulai dari menggalang donasi, menyalurkan bantuan kemanusiaan, hingga mengirim relawan terlatih ke lokasi-lokasi bencana untuk melakukan pendampingan ke korban bencana alam.

“Tujuan melakukan pendampingan agar kehidupan korban bencana pulih seperti sebelum terjadinya bencana,” tutup Rusdi Hardjo. (AS)

Pulihkan Kegiatan Ibadah Korban Gempa. Relawan SARMMI Dirikan Mushola Darurat.

Di kebencanaan, ada banyak hal yang perlu dipulihkan. Termasuk memulihkan kegiatan ibadah korban bencana.

Demikian kata Raja Alpian, kordinator pembangunan rumah ibadah darurat Posko Kemanusiaan SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah) di Pasaman Barat, Sumatera Barat. Tatkala memulai merobohkan Mushola Nurul Himah yang hancur akibat gempa. (10/3/20222)

Mushola Nurul Himah yang dikerjakan oleh relawan SARMMI berada di Jorong Pasar Lamo. Nagari Kajai. Kecamatan Talamau. Pasaman Barat.

Dijelaskan oleh Raja Alpian yang merupakan anggota Mapala UMRI (Universitas Muhammadiyah Riau). Akibat gempa Pasaman yang terjadi beberapa waktu lalu, Mushola Nurul Himah meski belum sepenuhnya roboh tetapi mengalami rusak berat. Berbahaya bila tetap digunakan untuk beribadah.

Padahal masyarat Minang dikenal religius dan aktif melaksanakan ibadah berjamaah di surau-surau.

“Bencana gempa tak menyurutkan semangat masyarakat Minang beribadah. Hanya saja aktifitas ibadah berjamaah mereka terhenti karena mushola atau masjid mereka roboh,” jelas Raja Alpian.

Lantaran itulah tambah Raja Alpian, atas permintaan jamaah Mushola Nurul Himah, relawan SARMMI memulai merobohkan mushola.

Seteleh roboh hingga rata dengan tanah, puing-puing Mushola Nurul Himah dibersihkan.

Lalu di lokasi yang sama didirikan mushola darurat dengan memanfaatkan material yang masih bisa dipakai. Seperti kusen, daun pintu, seng dan kasau.

Raja Alpian mengaku belum dapat memprediksi berapa hari dibutuhkan oleh relawan yang dipimpinnya untuk menuntaskan pekerjaan.

Hal itu terkait dengan masih sering hujan, relawan yang terbatas, serta memerlukan material tambahan. Agar mushola darurat dapat berdiri kokoh dan nyaman dipakai warga untuk sholat jamaah di bulan ramadhan.

“Kami butuh bantuan tenaga relawan dan bantuan dalam bentuk lain. Agar mushola segera selesai. Sehingga aktifitas ibadah warga Jorong Pasar Lamo pulih seperti sebelum gempa,” kata Raja Alpian.

Sementara itu, Tirta Ningsih — jamaah yang rumahnya berhadapan dengan Mushola Nurul Himah – menginfokan, Mushola Nurul Himah dapat menampung sekitar 50 orang.

Selain digunakan untuk sholat lima waktu berjamaah, Mushola Nurul Himah juga digunakan untuk pengajian tiap hari rabu, serta untuk anak-anak Jorong Pasar Lamo mengaji.

“Kami sangat berharap Mushola Nurul Himah dapat berdiri kembali. Walaupun masih darurat. Warga Jorong Pasar Lamo butuh mushola untuk ibadah ramadhan,” kata Tirta Ningsih. (AS) (more…)