Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) patut bangga. Pasalnya para lulusannya yang berhimpun dalam Keluarga Alumni UMY (KAUMY), dikenal memiliki respon cepat dalam membantu korban bencana alam.
Demikian halnya saat tsunami Selat Sunda menghantam pesisir Lampung Selatan beberapa waktu lalu yang mengakibatkan rumah-rumah di bibir pantai luluh lantak, ratusan korban meninggal dunia, serta ribuan warga mengungsi, KAUMY Lampung langsung bergerak membantu korban tsunami.
“Sejak hari pertama pasca tsunami, KAUMY Lampung mulai menyalurkan bantuan kebutuhan dasar pengungsi fase tanggap darurat,” demikian kata ketua KAUMNY Lampung, Adi Leo Saputra tatkala bersama timnya menemui pengungsi di desa Kunjir. (30/12).
Bantuan yang disalurkan, lanjut Leo Saputra, berupa sembako, obat-obatan, air mineral, tikar, selimut, peralatan makan, perlengkapan ibadah, alat mandi, serta kebutuhan khusus ibu dan anak. Jumlah yang disalurkan disesuaikan dengan pengungsi di tiap-tiap desa.
“Jumlah korban di tiap desa berbeda. Desa yang terdampak paling parah. Jumlah yang kami salurkan lebih banyak, karena pengungsinya lebih banyak,” kata Leo Saputra.
Diterangkan pula oleh Leo Saputra, semua korban tidak mengungsi di satu tempat. Tetapi berpencar. Ada di barak pengungsian seperti gedung sekolah atau balai desa, dan banyak pula yang mengungsi di kebun yang berada di perbukitan ujung desa.
Untuk mempercepat penyaluran bantuan, mulai hari kedelapan pasca tsunami, KAUMY Lampung bermitra dengan SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) dan beberapa organisasi lain, mendirikan posko relawan kemanusiaan di desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung selatan. Desa Kunjir merupakan salah satu titik yang paling parah dihantam tsunami.
“Dengan mendirikan posko relawan di desa terdampak tsunami dan membaur bersama warganya yang menjadi korban bencana, kami lebih paham kebutuhan terkini mereka, serta lebih cepat menjangkau semua pengungsi baik yang terkonsentrasi di barak pengungsian maupun yang di perbukitan ujung desa yang sukar diakses kendaraan bermotor,” pungkas Leo Saputra.
Sementara itu, ketua tim relawan SARMMI, Zulfahmi Sengaji, mengatakan sangat positif bermitra dengan KAUMY Lamoung.
“Anggota KAUMY Lampung memiliki skill dan pengalaman yang beragam. Jaringannya juga luas. Semua itu sangat bermanfaat untuk meringankan beban korban bencana dan mempercepat upaya memulihkan kondisi pengungsi dari keterpurukan pasca tsunami,” terang Zulfahmi. (Ahyar Stone)
***
Mitra Sinergi : SARMMI. KAUMY Lampung. Mapasanda STIEM Kalianda. Akbid Wira Buana Metro. Mapala UMRI. Stacia UMJ. Camp STIEM Jakarta. Mapala UMY.