Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda,28 Oktober 2017, Stacia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) meresmikanPusat Edukasi MangroveKelompok Stacia Hijau (KSH) yang berada di Tanjung Burung, Teluk Naga, Tangerang Banten.Selain memiliki sarana untuk edukasi mangrove, di area yang berada tepat di pinggir sungai Cidane ini dibangun pula mushola, perpusatakaan, dan fasilitas MCK.
Hadir dalam acara peresmian, Wakil Rektor 1 Bidang Kemahasiswaan UMJ, Kahar Marajaya. Anggota Komisi II LHKDPRD Prov. Banten, H. Jamin. Ketua 3 SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia, Lita Indriani. Ketua IKALUM FE UMJ, Kamil. LPSPL Serang, Zaid Abdur Rahman. Pembina Tabur Mangrove, Muhamad Guntur. Anggota IKALUM FE UMJ. Anggota Stacia. Mahasiswa UMJ. Warga Tanjung burung, serta tamu undangan.
Dalam sambutannya, Ketua KSH, Bella Kirali, SE menceritakan, ide mendirikan Pusat Edukasi Mangrove berasal dari anggota Stacia yang memang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan hidup. Lalu, lanjut Bella Kirali, untuk mengelola Pusat Edukasi Mangrove di Tanjung Burung didirikan Kelompok Stacia Hijau (KSH).
Tanjung Burung dipilih Bella Kirali, karena wilayah ini dilintasi sungai Cisadane yang setiap hari membawa sampah.
“Wilayah Tanjung Burung dilintasi sungai Cisadane yang sampahnya luar biasa banyak. Setiap hari air sungai yang mengalir berbarengan dengan sampah dari pagi hingga malam.Inilah yang membuat kami peduli dan akan berbuat sesuatu agar masyarakat ikut peduli dengan keadaan sekitarnya,” kata Bella Kirali.
Dikatakan pula oleh Bella Kirali, saat Stacia kesini, kondisi masyarakat Tanjung Burung masih memprihatinkan. Banyak bangunan rumah yang layak, namun belum sadar perlunya air bersih dan MCK.
“Dengan kondisi seperti itu, Tanjung Burung kami jadikan base camp KSH. Kami bangun fasilitas MCK . Fasiltas ini untuk masyarakat disini. Sehingga masyarakat di bantaran sungai tak lagi menggunakan air sungai untuk mencuci pakaian, mandi, buang air kecil dan besar,” papar Bella Kirali.
Terhadap paparan Bella Kirali, tokoh pemuda desa Tanjung Burung yang juga Pembina Tabur Mangrove, Muhamad Guntur, dalam sambutannya mengakui MCK yang dibangun KSH sangat membantu masyarakat terutama dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
“Airnya bersih karena diambil langsung dari tanah dengan mesin yang memadai, dan ini membantu kelangsungan hidup warga sekitarnya. Mushola dan taman baca yang di bangun walaupun sederhana, sangat di gemari oleh masyarakat, utamanya anak-anak di Tanjung Burung yang memang haus akan pengetahuan,” kata Guntur.
Lebih jauh Guntur mengatakan, konservasi mangrove adalah impiannya sejak sepuluh tahun lampau.
“Sepuluh tahun yang lalu, saya mendapat binaan dari program Kebun Bibit Rakyat (KBR). Waktu pertama sikip di Tanjung Pasir. Program itu membuat saya mengerti dan tahu tentang mangrove dan jenis yang ada di sekitar sini. Dari situlah awalnya,“ kata Guntur.
Kemudian lanjut Guntur, saya mencari ilmu hingga ke Bali. Di pulau Dewata itu saya masuk kehutan mangrove serta mempelajari berbagai ilmu tentang mangrove.
“Ketika KSH keTanjung Burung, energi saya untuk mewujudkan impian lama muncul kembali. Saya juga berterima kasih kepada Pak Jamin sebagai orang yang memiliki lahan yang dijadikan base camp Pusat Edukasi Mangrove. Harapan saya setelah peresmian Pusat Edukasi Mangrove, KSH terus berjalan dan berkembang menjadi pendidikan bagi mahasiswa dan masyarakat umum,” pungkas Guntur.
Sementara itu anggota Komisi II LHK DPRD Prov Banten, H. Jamin yang pernah mengenyam pendidikan di IAIN Fakultas Syariah, dalam sambutannya mengaku, secara akademik ia tak ada kaitan dengan tanam-menanam. Tetapi lantaran memiliki lahan yang dapat diberdayakan untuk kepentingan masyarakat umum, ia mengijinkan lahannya digunakan oleh KSH.
“Saya mulai terkait dengan tanam-menanam justru pada saat menjadi anggota komisi II bidang LHK. Dan dengan adanya lahan ini semoga menjadi barokah untuk kita semua. Silahkan tempat ini dijadikan untuk ajang silahturahmi. Ajang untuk kita berbuat baik dan bersosialisasi dengan masyarakat,” kata H. Jamin.
Sedangkan Wakil Rektor I Bidang Kemahasiswaan UMJ, Kahar Maranjaya, dalam sambutannya yang penuh canda mengakui sudah lama mengamati kegiatan Stacia di TanjungBurung.
“Karena saya cukup aktif di media sosial, saya selalu mengamati gerak gerik KSH, yang mau bangun mushola, mau bangun MCK, mau bangun taman baca. Akhirnya saya tersentuh juga dan ingin mengetahui lebih banyak,” kata Kahar Maranjaya.
“Tadinya saya berfikir yang namanya tabur mangrove adalah benar-benar ditabur dan disebar begitu saja mangrovenya, bukan di tanam. Sekarang saya paham ternyata ditanam, karena itulah saya mengajak peserta yang hadir di acara ini untuk menanam Mangrove. KSH sudah menyediakan 500 batang bibit Mangrove, hari ini kita tanam dilahan konservasi di hilir Cisadane,” kata KaharMaranjaya yang disambut tepuk tangan para hadirin.
Selain menanam mangrove, acara peresmian Pusat Edukasi Mangrove dimeriahkan oleh pertunjukan musik remajaTanjung Burung, serah terima bantuan berupa buku bacaan anak kepada Remaja Tabur Mangrove Tanjung Burung, buku cerita bergambar kepada Taman Baca Inovator (TBI). Penyerahan Al-quran dan Perlengkapan sholat kepada DKM Masjid Al-Barkah. Acara ditutup dengan pembacaan doa, lalu dilanjutkan pelepasan burung dara. (*)