Tag: Mapala UMSB

Kabar Duka. Mapala UMSB Kehilangan Putri Terbaiknya

Innalillahi wa inna ilaihi rooji’ un

Segenap Pengurus SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia, mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya pengurus Mapala Univ. Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB). Sispi Susanti. (22 th)
Semoga Allah SWT mengampuni segala dosanya, menerima semua amal ibadahnya, dan memberi almarhumah tempat terbaik disisiNya.

Kepada keluarga besar almarhumah, keluarga besar Mapala UMSB, dan civitas akademika UMSB, semoga diberiNya ketabahan.

Almarhumah akan dimakamkan di kampung halamannya Sisawah, Sumpur Kudus, Sijunjung, Sumatra Barat. Pada Rabu, 18 Oktober 2017.

Bersama ini pula, Pengurus SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar kepada semua pihak yang telah membantu moril maupun materiil selama almarhumah dalam pengobatan, dan hingga ke pemakaman.
Semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala berlipat ganda. Aamiin.

Wakil Rektor 3 UMSB : Workshop Nasional SARMMI, Ikut Mengangkat UMSB dan pamor Muhammadiyah Sumbar

Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) mendukung penuh kegiatan Workshop Nasional yang diselenggarakan Mapala UMSB bersama SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia di kampus UMSB. Dukungan diberikan karena kegiatan itu turut mengangkat nama kampus dan pamor Muhammadiyah di Sumatera Barat.

Demikian kata Wakil Rektor 3 UMSB. Ir. Hariadi, M. Eng.  Di pertemuan dengan Sekretaris Umum SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI), Ahyar Hudoyo, di rektorat UMSB. (4/3)

Hanya saja, lanjut Haryadi, karena UMSB tergolong kampus yang belum besar, dukungan finansial yang diberikan tidak bisa maksimal. Untuk menyiasati kekurangan, UMSB mengijinkan panitia menggunakan fasilitas yang ada di kampus.

Dikatakan pula oleh Haryadi, kendati panitia pelaksana adalah Mapala UMSB. “ Tetapi secara luas tuan rumah kegiatan adalah seluruh warga kampus UMSB, dan kami siap menjadi tuan rumah yang baik”, kata Hariadi.

“Ini kerja kita bersama-sama. Hanya bentuk kerjanya yang berbeda. Walaupun banyak kekurangan, Mapala UMSB harus tetap semangat agar kegiatan ini terlaksana. Sehingga UMSB menjadi besar seperti kampus Muhammadiyah lainnya”, kata Hariadi.

Menanggapi Hariadi, Ahyar mengatakan, salah satu tujuan Pengurus Pusat SARMMI mengangkat Mapala UMSB sebagai tuan rumah, adalah agar UMSB dikenal lebih luas oleh publik.

Kegiatan mahasiswa kata Ahyar, merupakan promosi kampus yang paling efektif. Workshop Nasional di kampus UMSB akan menjadi perhatian banyak pihak. Efek ke depannya, UMSB menjadi besar.

Kedatangan Ahyar dari Kantor Pusat SARMMI di Solo, Jawa Tengah, ke UMSB di Padang, selain untuk membahas penyelenggaraan Workshop Nasional Operasi SAR Bencana Alam,  ke pihak rektorat UMSB, adalah dalam rangka up grade panitia dan melakukan pendampingan terhadap kerja – kerja kepanitian.

Mendampingi Ahyar ke rektorat adalah Ketua Umum Mapala UMSB. Ahmad Haryono, beserta Ketua Divisi Operasional  SARMMI. Wawan Siswyo.

Workshop Nasional Operasi SAR Bencana Alam diselengggarakan pada 25 – 26 Maret 2017. Acara yang akan diikuti Mapala se Indonesia, mahasiswa non Mapala, dan pelajar di kota padang, merupakan kegiatan perdana tingkat Nasional  bagi Mapala UMSB. belum berpengalaman justru membuat anggota Mapala UMSB terpacu bekerja lebih giat.

“Menyelenggarakan kegiatan merupakan ajang pembelajaran. Sejauh yang saya lihat, anggota Mapala UMSB telah bekerja dengan baik, sehingga banyak nilai edukasi yang mereka dapat selama proses kegiatan ini. Usai Workshop, Mapala UMSB akan terbiasa menyelenggarakan event skala besar, dan tentu saja ini bagus untuk membangun masa depan kampus UMSB”, tutup Ahyar.  (Elis Farwati) 

PR. 3 UMSB. Haryadi : Mapala Harus Senantiasa Menjaga Nama Baik Muhammadiyah


Tangguh menghadapi keterbatasan, penuh semangat kebersamaan, cinta tanah air, dan senantiasa menjaga nama baik Muhammadiyah dimanapun berada, merupakan karakter khas anggota Mapala UMSB.  Demikian kata Pembantu Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB), Ir. Haryadi, M. Eng. Dalam sambutannya di acara pelepasan peserta pendidikan dasar (Diklatsar) Mapala UMSB ke 14, di halaman gedung Pasca Sarjana UMSB. (27/2)

Turut hadir dalam acara adalah tiga pengurus Pusat SAR Mapala Muhammadiyah. Masing – masing Ahyar Hudoyo, Wawan Siswoyo, Ipo Eigha. Para instruktur Pendidikan Dasar. Pengurus Mapala UMSB, dan tamu undangan dari Unit Resimen Mahasiswa, Tapak Suci, Unit Seni, serta unit kemahasiswaan lain di UMSB.

Di kegiatan pecinta alam, lanjut Haryadi, terdapat banyak pelajaran yang bermanfaat bagi mahasiswa. Umpamanya dalam Diklatsar, peserta akan belajar manajemen diri sendiri, yaitu meningkatkan kemampuan mengelola kehidupan pribadi untuk menggapai cita-cita.  Belajar berorganisasi secara baik dan tepat, belajar mengembangkan sikap percaya diri, serta belajar untuk senantiasa bersyukur pada Sang Maha Pencipta.

“Mengikuti  Mapala, berarti belajar hal-hal positif, dan sekaligus mengimplemantasikannya di kehidupan sehari – hari, baik kampus maupun di masyarakat. Saya ucapkan selamat kepada peserta Diklatsar, karena telah memilih Mapala sebagai ajang mengembangkan potensi diri “, kata Haryadi.

Kepada peserta Diklatsar, Haryadi juga berpesan, agar dimanapun berada harus berperilaku sebagaimana layaknya kader Muhammadiyah.

Setelah Diklatsar ananda semua, kata haryadi menyebut ananda bagi peserta Diklatsar, akan menjadi anggota Mapala. Dengan begitu ananda memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi nama baik Muhammadiyah. Di gunung yang sepi, atau di tengah keramaian, ananda harus tetap menunjukan perilaku Muhammadiyah, sebagaimana yang dicontohkan senior kalian di Mapala”, pesan Haryadi.

Usai acara pelepasan, peserta langsung longmarch (jalan jauh) dari kampus menuju hutan Sungai Banget. Koto Tangah. Padang. Menurut ketua Mapala UMSB. Ahmad Haryono. Kawasan hutan bertipe sekunder itu dipilih sebagai lokasi materi lapangan pendidikan dasar, karena ada sungai , banyak tumbuhan yang dapat dimakan, namun tidak ada hewan berbahaya.

Setelah masuk hutan, peserta mendirikan bivouc, atau membuat tempat bermalam dari bahan seadanya tanpa merusak lingkungan hutan. Materi bivouc, kata Haryono, mengajarkan nilai kebersamaan, kreativitas, pantang mengeluh, serta pentingnya berpikir positif dalam segala situasi.

Hari berikutnya peserta akan diberi materi navigasi darat, cara bertahan hidup atau survival, dan materi lain di kegiatan pecinta alam. Selain itu, diberikan pula materi keagamaan yang meliputi teknik mengetahui arah kiblat dengan memanfaatkan tumbuhan hutan, cara berwudhu jika air terbatas, serta sholat dalam kondisi darurat.

“Peserta akan berada di hutan selama enam hari. Selama itu pula mereka tetap menjalankan sholat lima waktu. Nanti, setelah pulang ke rumah, meraka pasti akan tetap rajin sholat. Karena mereka telah membuktikan pada diri sendiri.  Mereka mampu menjaga ibadah walaupun dalam kondisi terbatas dan serba berat. Apalagi jika ibadah di rumah yang serba nyaman. Sholat pasti terasa ringan dilakukan”, demikian kata Haryono. (Ahyar Stone)