Tag: Mapalamu
Rektor Unismuh Palu : Kegiatan Mapala Bermanfaat Karena Membantu Masyarakat.
Sangat baik bila mahasiswa masuk organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). Demikian kata Rektor Universitas Muhammadiyah Palu DR. Rajindra Rum dalam perbincangan khusus usai menghadiri Deklarasi Rayon 7 SAR Mapala Muhammadiyah indonesia (SARMMI) yang diselenggarakan di kampus Universitas Muhammadiyah Luwuk, penghujung November lalu.
Deklarasi Rayon adalah pengumuman resmi dan pengukuhan berdirinya sebuah Rayon atau Cabang SARMMI di daerah. Sesuai Surat Keputusan (SK) Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, ada 9 Rayon SARMMI Indonesia. Terbentang mulai dari Aceh hingga Papua.
Rayon 7 yang meliputi Mapala Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Sulawesi merupakan Rayon perdana yang dideklarasikan. Inisiator Deklarasi adalah Mapala Universitas Muhammadiyah Luwuk (Mapalamu).
Turut hadir dalam perbincangan bersama Rajindra, adalah empat Pengurus Pusat SARMMI yakni, Ketua Umum Slamet Widodo, Sekretaris Umum Ahyar Hudoyo, Ketua Kominfo Lita Indriani, anggota Dewan Pengarah SARMMI yakni Zulfahmi Sengaji, SE. MM. Kemudian Ketua Rayon 7 Ade Putra Ode Amane, dan Sekretaris Abdul Gani,
Dikatakan oleh Rajindra, ia menganjurkan Mahasiswa bergabung ke Mapala karena kegiatan Mapala sangat bermanfaat karena banyak membantu masyarakat seperti dalam kebencanaan. Dengan aktifnya mahasiswa di Mapala, korban bencana alam akan segera tertolong.
“Di Sulawesi ini banyak terjadi bencana, dan diharapkan Mapala inilah yang terdepan dalam membantu korban bencana alam,” kata Rajindra.
Aktifnya Mapala pada berbagai bencana di tanah air, kata Rajindra sangat tepat karena sejalan dengan program Nasional Muhammadiyah.
“Muhammadiyah sangat pro aktif di kebencanaan. Mapala aktif di kebencanaan adalah bentuk dari peran Mapala mendukung program persyarikatan. Dalam bergerak di kebencanaan, Mapala dapat melakukannya bersama-sama elemen lain di Muhammadiyah,” lanjut Rajindra.
Kendati demikian, kata Rajindra, tidak berarti Mapala di Universitas Muhammadiyah Palu yaitu Mapala Hiwata, sudah sering berkecimpung di kebencanaan. Hiwata lanjut Rajindra, walaupun sekretariatnya masih ada justru sudah lama tidak aktif. Situasi ini justru membuat Rajindra, akan memotivasi Hiwata untuk kembali bergiat di kampus.
“Hiwata harus aktif lagi. Mereka harus dibangunkan dari tidur panjangnya,” kata Rajindra.
Terhadap keinginan Rajindra untuk mengaktifkan Hiwata, Ketua umum Pengurus Pusat SARMMI Slamet Widodo, mengaku sangat mendukung. Hal yang sama diungkapkan pula oleh Ketua Rayon 7 SARMMI Ade Putra Ode Amane. Bahkan Ade beserta jajarannya bersedia ke Palu untuk membantu Rajindra mengakifkan Hiwata.
“Salah satu tujuan SARMMI didirikan adalah membesarkan Mapala di PTM. Membantu pak Rajindra menghidupkan Mapala di kampusnya, merupakan tanggung jawab moral SARMMI.,” Kata Slamet Widodo.
Teknisnya imbuh Slamet Widodo, mungkin dengan mengirim Rayon 7 SARMMI ke Palu, atau cara lain yang tetap berdampak besar bagi aktifkannya Hiwata.
“Pendeknya SARMMI yang di Pusat dan di Rayon bersedia membantu sepenuhnya,” demikian tutup Slamet Widodo. (Ahyar Stone & Elis Farwati)
Warga Luwuk Sambut Baik Deklarasi Rayon 7 SARMMI Di Mapalamu
Deklarasi Rayon 7 SAR Mapala Muhammadiyah indonesia (SARMMI) yang diselenggarakan di kampus Universitas Muhammadiyah Luwuk, penghujung November lalu, rupanya menjadi perbincangan hangat warga Kabupaten Luwuk Sulawesi Tengah.
Deklrasi Rayon adalah pengumuman resmi dan pengukuhan berdirinya sebuah Rayon atau Cabang SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) di daerah. Sesuai Surat Keputusan (SK) Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, ada 9 Rayon SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia. Mulai dari Aceh hingga ke Papua.
Rayon 7 yang meliputi Mapala Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Sulawesi merupakan Rayon perdana yang dideklarasikan.
Warga Luwuk umumnya mengetahui Deklarasi melalui berita-berita di koran lokal, poster, spanduk, maupun kesaksian dari berbagai kalangan yang menghadiri acara yang diinisiasi oleh Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Luwuk (Mapalamu) tersebut.
Warga berharap dengan adanya Deklarasi SARMMI dan terpilihnya anggota Mapalamu, Ade Putra Ode Amane, sebagai ketua Rayon 7 SARMMI, akan berdampak baik pada upaya peningkatan kepedulian generasi muda di Luwuk terhadap bencana alam dan musibah di alam bebas. Generasi muda ini tak terbatas pada kalangan aktivis pecinta alam di Luwuk, tetapi mencakup pula kalangan di luar mereka.
“Kami berterima kasih kepada SARMMI, karena dengan dibentuknya Rayon 7 Sarmmi akan membawa dampak positif di Kabupaten Banggai”, demikian kata pengurus Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kabupaten Luwuk, Anggelina Angraini, saat menyambangi Sekretariat Mapalamu untuk menyampaikan ucapan selamat. (3/12)
Dikatakan pula oleh Anggelina yang datang ke Mapalamu bersama empat pengurus GMKI lainnya yakni Desprian Heri, Vinny alvionita Katili, Dian Rosanti Sukadi, dan Jerry Kamaru, kehadiran SARMMI Rayon 7 pasti akan mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan. Hal ini, lanjut Anggelina akan meningkatkan respon warga terutama kalangan generasi muda terhadap bencana alam dan upaya-upaya penanggulangannya.
Sementara itu ketua Rayon 7 Sulawesi SARMMI, Ade Putra Ode Amane yang didampingi pengurus Mapalamu saat menerima rombongan GMNI, mengatakan sangat menghargai dukungan yang diberikan GMNI. Kendati SARMMI dan GMNI memiliki keyakinan religius berbeda, namun keduanya memiliki kepedulian yang sama terhadap masalah kemanusiaan.
“Ini menunjukan generasi muda indonesia bila berbicara masalah kemanusiaan akan melepas sekat-sekat yang ada. Kemanusiaan jauh lebih penting dari sikap-sikap primordial, karena sesuai prinsif universal, kemanusiaan diatas segalanya,” kata Ade.
Menurut Ade, Mapalamu tidak pernah kesulitan bergaul dengan generasi muda yang memiliki perbedaan keyakinan. Perjalanan panjang Mapalamu telah membuktikannya.
“Ada beberapa mahasiswa non muslim yang kuliah di Unismuh Luwuk. Mereka ada yang ikut Mapalamu, dan bahkan tiga diantaranya pernah menjadi Ketua Umum Mapalamu. Dibawah kepemimpinan mereka, roda organisasi Mapala tetap berjalan sebagaimana mestinya,” lanjut Ade.
“Dalam operasi SAR, kami akan bergandeng tangan dengan kelompok lain. Ini sejalan dengan pesan Sekretaris Diktilitbang PP Muhammadiyah, pak Sayuti, bahwa dalam melaksankanan misinya SARMMI tak bisa sendirian. Harus melibatkan elemen lain,” kata Ade.
Di tempat terpisah, dukungan terhadap Deklarasi SARMMI di Luwuk diberikan pula oleh Camat Mailong, Kabupaten Luwuk, Rampia Laamiri, S. Sos. MM. Kes.
“Saya sangat support terhadap Deklarasi Rayon 7 SARMMI di daerah kami,” kata Rampia.
“Saya kenal beberapa anggota Mapalamu yang menjadi pengurus Rayon 7 SARMMI. Mereka kreatif dan memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan hidup dan kemanusiaan,” lanjut Rampia.
Kepada mereka, Rampia yang juga menjabat Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Banggai, berharap, agar segera merealisasikan program kerjanya. Karena warga Luwuk khususnya, dan Indonesia umumnya senantiasa mendukung aktivitas sosial generasi muda bangsa. (Ahyar Stone)
Diktilitbang Muhammadiyah Ingin Melibatkan 173 Kampus PTM di SARMMI
Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah sudah lama memantau kegiatan SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI), dan Majelis sangat menyambut baik karena keanggotaan SARMMI terus diperluas.
Demikian kata Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D usai mendeklarasikan Rayon 7 Sulawesi SARMMI dan melantik pengurusnya di gedung KH. A. Dahlan Universitas Muhammadiyah Luwuk Sulawesi Tengah pada akhir November lalu.
Kepada semua anggota SARMMI di seluruh Indonesia, serta kepada empat Pengurus Pusat SARMMI yang turut datang ke Luwuk untuk menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Mahasiswa pecinta Alam Universitas Luwuk (Mapalamu) Sayuti berpesan agar tetap bersemangat membesarkan SARMMI.
Pengurus Pusat SARMMI yang ke Luwuk adalah Ketua Umum Slamet Widodo, Sekretaris Umum Ahyar Hudoyo, Ketua Kominfo Lita Indriani, serta seorang anggota Dewan Pengarah SARMMI yakni Zulfahmi Sengaji, SE. MM.
Dalam perbincangan bersama Sayuti, hadir pula Rektor Univ. Muhammadiyah Luwuk DR. Farid Haluti. Rektor Univ. Muhammadiyah Palu DR. Rajindra Rum. Pengurus Rayon 7 SARMMI. Serta para pendiri dan pengurus Mapalamu.
Dikatakan pula oleh Sayuti, perluasan keanggotaan itu penting. Sekarang Rayon 7, selanjutnya rayon-rayon yang lain.
“Perluasan keanggotaan itu penting karena kita ingin melibatkan 173 Kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di seluruh Indonesia di SARMMI. Jadi seluruh PTM akan menjadi bagian dari usaha Muhammadiyah di bidang kemanusiaan,” pungkas Sayuti. (Ahyar Stone)