Tag: UMY

Relawan SARMMI Sudahi Operasi Kemanusiaan di Posko Bual

Relawan SARMMI Sudahi Operasi Kemanusiaan di Posko Bual
Relawan SARMMI Sudahi Operasi Kemanusiaan di Posko Bual

Lombok(25/.09/2018), Pada hari Senin, 23 September SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) resmi menyudahi kegiatan operasi kemanusiaan posko pertama di dusun Bual. Desa Bayan. Kecamatan Bayan. Lombok Utara.

Selanjutnya SARMMI beserta mitra sinerginya, pindah ke posko kedua yang berada di dusun Soloh Atas. Desa Rempek. Kecamatan Gangga. Lombok Utara.

Mitra sinergi SARMMI adalah HW UMS. Erdam UMJ. Camp STIE Muh. Jakarta. Stacia UMJ. Mapsa UM Purwokerto. Mapala UMY.

Mapala Salawat UM Parepare. Hiwata UM Palu. Mapasanda STIEM Lampung Selatan. Mapala UMSB. Mapala UMSU.

Posko pertama dusun Bual didirikan 15 September 2018.

Selama 8 hari di dusun Bual SARMMI dan mitra sinerginya telah melakukan serangkaian kegiatan yang sangat bermanfaat. Tak saja bagi warga dusun Bual, tetapi juga dusun-dusun sebelahnya.

1. Penyuluhan Kesehatan

Fokus utama tim medis pada operasi kemanusiaan fase pemulihan lombok ini, adalah menjaga kesehatan warga.

Caranya dengan melakukan penyuluhan kesehatan terhadap semua warga. Baik secara individu, maupun berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur.

Meski demikian tim medis tetap melakukan siaga medis 24 jam, untuk melayani warga yang memerlukan pengobatan.

Penyuluhan ini telah membuat warga sadar perlunya menjaga kesehatan, paham pola hidup sehat, serta pengetahuan lain yang bermanfaat bagi keberlangsungan kesehatan warga.

2. Siaga Medis 24 Jam

Teknis kerjanya adalah tim medis menunggu warga di posko dan _door to door_ menemui warga di rumahnya.

Kedua teknis itu sangat efektif untuk mengecek kesehatan warga, dan mengobati warga yang sakit.

Melalui teknis itu pula, tim medis menemukan seorang wanita penderita TB Paru di dusun Bual.

Tim medis kemudian mendampingi penderita berobat di dua Puskesmas terdekat.

Temuan juga dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi NTB.

3. Pembuatan Emergency Toilet

Dibuat di RT 1 dan RT 2 dusun Bual. Masing-masing 1 unit.

Kerangka bilik terbuat dari baja ringan. Dinding berbahan spandek. Pintu dari terpal. Kloset jongkok berbahan plastik.

Emergency toilet ini mudah dirakit. Gampang dipindah-pindahkan.

Tiap unit terdapat 3 bilik. Terdiri dari 2 kamar mandi, dan 1 toilet sistem septic tank.

4. Perbaikan Sanitasi

MCK warga tak memenuhi standar layak. Slang air bocor. Kran air tak bisa ditutup. Tak ada bak penampung air. Saluran pembuangan tidak ada, sehingga air buangan meluber ke jalan dan halaman warga.

Tim relawan memperbaiki saluran air, mengganti kran, menyediakan tandon kapasitas 1200 lt, serta membuat saluran pembuangan.

Yang dikerjakan hanya 1 unit. Sekaligus sebagai contoh. Selanjutya warga akan memperbaiki sanitasi sendiri dengan berpedoman pada contoh yang disediakan.

5. Membangun TPA Darurat Al Haedar

Sebelum gempa, anak-anak dusun Bual belajar membaca Al Quran di rumah seorang warga.

Lantaran rumah itu juga roboh karena gempa, kegiatan mengaji langsung terhenti.

Relawan SARMMI dan mitra sinerginya lantas membangun Taman Pendidikan Al Qur’an  (TPA) darurat. Berbahan bambu. Dirancang anti gempa. Mudah dipindah-pndahkan.

Atapnya terpal. Dinding sistem pagar bambu setinggi 1 m. Lantai papan. Tangga dari papan dan balok kayu.

TPA dilengkapi dengan tendon untuk wudhu, serta perlengkapan mengaji dan ibadah yakni : Iqra, Juz Ama dan terjemahannya. Al Qur’an. Mukena. Sajadah. Tikar.

TPA darurat ini diberi nama Al Haedar. Diambil dari nama depan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si

Harapannya, melalui TPA ini, kelak dari dusun yang terpencil ini lahir tokoh hebat yang berkontribusi besar terhadap bangsa Indonesia seperti Haedar Nashir.

Dengan selesainya pembangunan TPA Al Haedar yang dikerjakan relawan SARMMI bergotong royong dengan warga dusun Bual, kini anak-anak dusun Bual tiap sore kembali dapat belajar mengaji dengan nyaman, dan suara merdu mereka kembali memenuhi jagad dusun bual yang sunyi karena terpencil.

6. Mengaktifkan TPA

Lantaran rumah seorang warga tempat anak-anak dusun Bual tiap sore belajar mengaji roboh kena gempa, kegiatan mengaji terhenti. Padahal anak-anak dusun Bual sangat bersemangat belajar mengaji.

Relawan SARMMI kemudian mengaktifkan kembali kegiatan mengaji anak-anak dusun Bual.
MRelawan SARMMI bertindak selaku ustad dan ustazah. Selain diajarkan cara membaca iqra dan juz ama, diajarkan pula cara wudhu, sholat, berdoa dan sebagainya.

Lokasinya di reruntuhan rumah yang aman. Pelaksanaannya tiap sore. Pesertanya berjumlah 53 anak dusun Bual.

Sebelum gempa, yang mengajari anak-anak dusun Bual adalah seorang warga Bual yang masih belia.

Namanya Feri. Siswa kelas 3 SMP Negeri Bayan.

Menjelang posko kemanusiaan SARMMI di Bual disudahi, bertepatan dengan selesainya pembangunan TPA darurat Al Haedar, Feri dilibatkan mengajar.

Selanjutnya Feri yang akan kembali menjadi ustad tunggal di TPA ini.

Untuk mengapresiasi dedikasi Feri terhadap aktivitas mengaji di dusunnya, serta untuk meningkatkan kemampuan Feri mengajar ngaji di TPA, relawan SARMMI menghubungi Lembaga Zakat Nasional (Laznas) Dewan Dakwah.

Pihak Laznas bersedia mendampingi Feri mengajar di TPA Al Haedar, serta akan memberi Feri bea siswa untuk belajar di Jawa.

7. Menghidupkan PLTMH

Sumber penerangan di desa Bayan dan sekitarnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Sejak kena gempa PLTMH ini rusak.

Padahal PLTMH menerangi 1055 rumah warga tujuh dusun yakni Dasan Tutul, Nangka Rempek, Teres Genit, Bual. Tiga dusun ini berada di kawasan desa Bayan.
Kemudian tiga dusun di desa Loloan yakni dusun Torean Idek, Torean Atas, dan Tanjung Biru.

PLTMH juga menerangi lima masjid, dua SD, SMP Negeri Bayan. Puskesmas Pembantu. Rumah bersalin di tiap dusun, lampu jalan, serta fasilitas umum lainnya.

Relawan SARMMI dan mitra sinerginya kemudian memperbaiki PLTMH. Mengganti AVR yang terbakar. Menata ulang koneksi kabel agar sesuai standar, dan sebagainya.

PLTMH berhasil dihidupkan.

Arus listrik yang dihasilkan juga stabil.

Selama ini nyala listrik berkedip-kedip. Warga sering komplain. Sekarang nyalanya stabil. Warga tujuh dusun tadi sangat puas.

Agar PLTMH berumur panjang dan daya listik yang dihasilkan senantiasa stabil, Relawan SARMMI menyelengarakan pelatihan singkat untuk semua operator  PLTMH.

Materinya meliputi cara membaca panel listrik. Cara praktis membaca debit air. Teknis membaca sensor AVR. Cara mengecek arus dan frekwensi yang keluar dari generator, serta beberapa pengetahuan praktis lainnya.

Para operator PLTMH juga dikenalkan dengan supplier spare part di Surabaya. Sehingga ke depan mereka tak lagi menemui kendala saat membutuhkan suku cadang. Mereka juga akan dilayani khusus dengan harga khusus pula.

Kendati operasi SARMMI di dusun Bual berakhir dan semua relawannya pulang, SARMMI tetap komitmen mendampingi pengelola PLTMH melalui konsultasi jarak jauh.

Bahkan jika PLTMH mengalami kerusakan parah, relawan SARMMI siap ke Lombok.

Hal ini dilakukan karena listik merupakan kebutuhan dasar, dan PLTMH adalah listrik murah untuk rakyat.

Apabila PLTMH berjalan lancar, kebututuhan rakyat akan listrik murah, terpenuhi.

 

By : Ahyar Stone. Kord. Relawan.

Tim Relawan

1. Ferry Sandrya. Mapala Univ. Muh. Sumatera Utara/Medan.

2. Zena Desvita Putri Nengsi. Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang

3. Rahmad Fauzi Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang

4. Aditya Jaka Laksana. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta/Jakarta

5. Fajar Pamungkas. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta /Jakarta

6. Fikran. STACIA Univ. Muh. Jakarta /Jakarta

7. Topik Nugroho. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta

8. M. Nurus Salam. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta

9. Zulfahmi Sengaji. Mapasanda STIE Muh. Lampung Selatan/Kalianda

10. Handi Abdullah M. Mapsa Univ. Muh. Purwokerto/Purwokerto

11..Kustanto Gendut SAR DIY/Jogja

12. Badarudin. Mapala UMY/Jogja

13. Ahyar Stone. SARMMI/Jogja

14. Fafa. SARMMI/Ungaran

15. Slamet BG. SARMMI/Solo

16. Anshori.SARMMI/Solo

17. Azhar Fathoni SARMMI/Solo

18. Imam Jaelani. SARMMI/Solo

19. Aris Munandar. SARMMI/Solo

20. Ahmad Jaelani. SARMMI/Boyolali

21. M. ‘Afifi Fauzi. HW Univ. Muh Surakarta/Solo

22. Monica. HW Univ. Muh Surakarta/Solo

23. Syahrawan. Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu

24..Sirman Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu

25. Zwaeb Laibe. SARMMI/Palopo

26. Nasrul. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare

27..Asri. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare

28. Elsa Fitriani. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare

Relawan SARMMI Berhasil Menghidupkan Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Di Lombok Utara

Relawan SARMMI Berhasil Menghidupkan Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Di Lombok Utara

Lombok(25/09/2018), Ribuan warga desa Bayan dan desa Loloan. Kecamatan Bayan. Lombok Utara. Benar-benar merasakan “Habis gelap terbitlah terang” dalam arti yang sebenarnya.

Sejak gempa 7,0 SR menghantam Lombok awal Agustus lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) rusak parah, semua rumah warga dua dusun tadi langsung dilanda gelap berkepanjangan.

Kegelapan sirna saat relawan SARMMI bersama mitra sinerginya yang membangun posko kemanusiaan di dusun Bual – salah satu dusun yang terdampak gelap – berhasil memperbaiki PLTMH yang merupakan satu-satunya sumber penerangan warga.

Mitra sinergi SARMMI adalah HW UMS, Erdams FKM UMJ, Mapala UMSU, Mapala UMSB, Mapasanda STIEM Lampung Selatan, Stacia UMJ, Camp STIEM Jakarta, Mapsa Univ. Muh. Purwokerto, Mapala UMY, Hiwata Univ. Muh. Palu, Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare, Serta personil SAR DIY.

Keberhasilan relawan SARMMI beserta mitra sinerginya disambut suka cita sekaligus takjub oleh segenap pengurus PLTMH, dan ribuan warga yang kini rumahnya terang benderang.

“Kami nyaris tak percaya, PLTMH yang mangkrak pasca gempa, berhasil dipulihkan oleh relawan SARMMI,” kata Ketua Pengelola PLTMH, Riadi.

“Sebagai bentuk syukur, pengurus PLTMH akan menggratiskan biaya listrik mulai hari ini hingga enam bulan ke depan,” lanjut Riadi bersemangat.

Riadi dan jajarannya layak bersuka cita dengan sedikit berapi-api. Pasalnya sejak PLTMH mati total karena gempa, berbagai langkah telah mereka upayakan. Terutama menghubungi pihak yang terkait langsung dengan keberlangsungan hidup PLTMH.

Namun segala upaya tak membuahkan hasil menggembirakan.

“Seminggu usai gempa, saya lapor Ke Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTB. Tetapi hingga PLTMH dihidupkan tim relawan SARMMI, laporan kami belum ditindaklanjuti pihak dinas,” kata Riadi.

Dijelaskan oleh Riadi, PLTMH sumbangan pemerintah RI dan GIZ Jerman yang kini dikelolanya, menerangi 1055 rumah warga tujuh dusun.

Dusun itu adalah Dasan Tutul, Nangka Rempek, Teres Genit, Bual. Tiga dusun ini berada di kawasan desa Bayan.

Kemudian tiga dusun di desa Loloan yakni dusun Torean Idek, Torean Atas, dan Tanjung Biru.

PLTMH juga menerangi lima masjid, dua SD, SMP Negeri Bayan. Puskesmas Pembantu. Rumah bersalin di tiap dusun, lampu jalan, serta fasilitas umum lainnya.

Adalah Azhar Fathoni dan Slamet Widodo yang dipercaya oleh semua relawan SARMMI untuk memperbaiki PLTMH.

Menurut Azhar dan Slamet, ada beberapa kerusakan yang menyebabkan PLTMH tak berfungsi.

Diantara adalah AVR terbakar. Koneksi kabel yang dipasang tak sesuai standar.

“AVR saya ganti baru. Koneksi arus listrik dan pengaturan mesin, saya tata ulang sesuai standard. Beberpa kerusakan lain karena gempa, saya perbaiki,” jelas Azhar.

Ternyata hasil pekerjaan Azhar dan Slamet memang luar biasa. Diluar dugaan Riadi dan jajarannya.

“Selama ini nyala listrik berkedip-kedip. Warga sering komplain. Sekarang nyalanya stabil. Warga sangat puas. Benar-benar mantap” kata Riadi senang.

Agar PLTMH berumur panjang dan daya listik yang dihasilkan stabil. Azhar dan Slamet kemudian mengadakan pelatihan singkat untuk semua operator PLTMH.

“Materinya meliputi cara membaca panel listrik. Cara praktis membaca debit air. Teknis membaca sensor AVR. Cara mengecek arus dan frekwensi yang keluar dari generator, serta beberapa pengetahuan praktis lainnya,” terang Azhar.

Azhar juga mengenalkan mereka dengan supplier spare part di Surabaya. Sehingga ke depan para operator PLTMH tak lagi menemui kendala saat membutuhkan suku cadang.

“Selama ini mereka kebingunan mau cari spare part. Sekarang jika Riadi dan para operatornya membutuhkan spare part, mereka akan dilayani khusus dengan harga khusus pula oleh suplier spare part koneksi saya di Surabaya,” lanjut Azhar.

Kepada pengelola PLTMH, Azhar juga mengatakan, kendati operasi SARMMI di dusun Bual berakhir dan semua relawannya pulang, SARMMI tetap komitmen mendampingi pengelola PLTMH melalui konsultasi jarak jauh.

Jika PLTMH mengalami kerusakan parah, relawan SARMMI siap ke Lombok.

“Semua itu kami lakukan karena listrik merupakan kebutuhan dasar, dan PLTMH adalah listrik murah untuk rakyat,” kata Slamet.

“Tentu saja dengan senang hati kami siap membantu pengelola PLTMH agar rakyat terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan biaya murah,” demikian kata Slamet Widodo yang merupakan Ketum Umum SARMMI. (*)

_By Ahyar Stone. Kord. Relawan_

*Tim Relawan*
1. Ferry Sandrya. Mapala Univ. Muh. Sumatera Utara/Medan.
2.Zena Desvita Putri Nengsi. Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
3. Rahmad Fauzi Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
4. Aditya Jaka Laksana. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta/Jakarta
5. Fajar Pamungkas. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
6. Fikran. STACIA Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
7. Topik Nugroho. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
8. M. Nurus Salam. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
9. Zulfahmi Sengaji. Mapasanda STIE Muh. Lampung Selatan/Kalianda
10. Handi Abdullah M. Mapsa Univ. Muh. Purwokerto/Purwokerto
11. Kustanto Gendut SAR DIY/Jogja
12. Badarudin. Mapala UMY/Jogja
13. Ahyar Stone. SARMMI/Jogja
14. Fafa. SARMMI/Ungaran
15. Slamet BG. SARMMI/Solo
16. Anshori.SARMMI/Solo
17. Azhar fathoni SARMMI/Solo
18. Imam Jaelani. SARMMI/Solo
19. Aris Munandar. SARMMI/Solo
20. Ahmad Jaelani. SARMMI/Boyolali
21. M. ‘Afifi Fauzi. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
22. Monica. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
23. Syahrawan. Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu
24. Sirman Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu
25. Zwaeb Laibe. SARMMI/Palopo
26. Nasrul. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare
27. Asri. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare
28. Elsa Fitriani. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare

SARMMI Dirikan “TPA Al Haedar” di Dusun Terpencil Lombok Utara

SARMMI Dirikan “TPA Al Haedar” di Dusun Terpencil Lombok Utara

Lombok (24/09/2018), Suara merdu 53 anak melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an kembali terdengar di dusun Bual.

Dusun Bual berada di wilayah desa Bayan. Kecamatan Bayan. Lombok Utara.

Saat gempa 7, 0 SR menghajar Lombok awal Agustus lalu, dusun terpencil yang hanya bisa diakses oleh kendaraan roda dua ini porak-poranda.

Semua bangunan permanen di dusun Bual roboh. Termasuk bangunan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA).

Sejak TPA-nya rata dengan tanah dan ustadz pengajar di TPA juga menjadi korban gempa, aktivitas mengaji anak-anak dusun Bual langsung terhenti.

Di dusun yang dihuni 238 jiwa ini SARMMI membangun base camp relawan kemanusiaan fase pemulihan Lombok.

Berpartisipasi dalam operasi kemanusiaan ini adalah Mapala Univ. Muh. Sumatera Utara, Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat, Mapasanda STIEM Lampung Selatan, Erdams FKM UMJ, Stacia Univ. Muh. Jakarta, Camp STIEM Jakarta, Mapsa Univ. Muh. Purwokerto, Mapala UMY. Hizbul Wathan Univ. Muh. Surakarta, Hiwata Univ. Muh. Palu, Mapala Salawat Univ. Parepare, serta personil SAR DIY.

Mendirikan TPA darurat dan mengaktifkan kembali kegiatannya adalah salah satu prioritas utama relawan SARMMI saat memulai focus area di dusun Bual (15/10).

Dipercaya sebagai pelaksananya adalah Zena Desvita Putri Nengsi, Monica, dan Elsa Fitriani.

“TPA darurat yang kami dirikan berbahan bambu, tahan gempa, dan mudah dipindah-pindah. Konstruksinya adalah rancangan orisinil relawan kami Farich Fauzi,” kata Slamet Widodo Ketua Umum SARMMI.

Diterangkan pula oleh Slamet Widodo, TPA diberi nama Al Haedar. Diambil dari nama depan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si

“Harapan kami, melalui TPA darurat yang kami dirikan, dusun terpencil Bual kelak melahirkan tokoh hebat yang berkontribusi besar terhadap bangsa Indonesia seperti pak Haedar,” lanjut Slamet Widodo.

Dengan selesainya pembangunan TPA Al Haedar (22/9) yang dikerjakan relawan SARMMI bergotong royong dengan warga dusun Bual, kini anak-anak dusun Bual tiap sore dapat belajar ngaji dengan nyaman dan kontinyu.

Suara merdu mereka kembali memenuhi jagad dusun bual yang sunyi karena terpencil. (*)

By : Ahyar Stone. Kord. Relawan.

Tim Relawan :
1. Ferry Sandrya. Mapala Univ. Muh. Sumatera Utara/Medan.
2. Zena Desvita Putri Nengsi. Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
3. Rahmad Fauzi Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
4. Aditya Jaka Laksana. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta/Jakarta
5. Fajar Pamungkas. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
6. Fikran. STACIA Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
7. Topik Nugroho. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
8. M. Nurus Salam. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
9. Zulfahmi Sengaji. Mapasanda STIE Muh. Lampung Selatan/Kalianda
10. Handi Abdullah M. Mapsa Univ. Muh. Purwokerto/Purwokerto
11. Kustanto Gendut SAR DIY/Jogja
12. Badarudin. Mapala UMY/Jogja
13. Ahyar Stone. SARMMI/Jogja
14. Fafa. SARMMI/Ungaran
15. Slamet BG. SARMMI/Solo
16. Anshori.SARMMI/Solo
17. Azhar Fathoni SARMMI/Solo
18. M. Afifi Fauzi. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
19. Monica. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
20. Syahrawan. Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu
21. Sirman Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu
22. Zwaeb Laibe. SARMMI/Palopo
23. Nasrul. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare
24. Asri. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare
25. Elsa Fitriani. Mapala Salawat Univ. Muh. Parepare/Parepare
26. Imam Jaelani. SARMMI/Solo
27. Achmad Jaelani /SARMMI/Boyolali
28. Aris Munandar. SARMMI/Solo.

SARMMI Selalu Melakukan Kordinasi dan Evaluasi Dalam Setiap Gerakan Kemanusiaan Di Lombok

Lombok,(16/09/2018), Setiap akan melakukan kegiatan dan setelah kegiatan. Tim Relawan SARMMI selalu melakukan diskusi, briefing dan evaluasi agar semua dapat berjalan lancar dan sukses.
********************************************
.
.
Bakti Kami Untuk Lombok

Salurkan bantuan anda ke nomor rekening BCA : 7850610121 an/ Aries Munandar (Bendahara Umum SARMMI)
.
.
Konfirmasi Donasi :
Aries Munandar (081325291853)
M. Jaelani (081548550797)
.
.
Alamat Kantor Pusat
SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia
Jl. Dr. Wahidin no 15 Laweyan, Surakarta, Jateng. .

#PrayForLombok #HelpLombok #TolongLombok #donasi #SARMMIBersamaLombok

Tim Relawan SARMMI Jilid II Tiba Di Lombok

 

Lombok,(15/09/2018) Alhamdulillah, akhirnya Tim Relawan SARMMI Jilid II tiba di negeri 1000 Masjid Lombok yang kita cintai.
.
.
Dan mereka langsung bergerak untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Lombok yang sedang di timpa kesusahan karena gempa yang datang. .
.
Berikut adalah DAFTAR RELAWAN yang mengikuti operasi kemanusiaan jilid 2 SARMMI di Lombok :
1. Ferry Sandrya. Mapala Univ. Muh. Sumatera Utara/Medan.
2. Zena. Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
3. Rahmad Fauzi Mapala Univ. Muh. Sumatera Barat/Padang
4. Aditya Jaka Laksana. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta/Jakarta
5. Fajar Pamungkas. ERDAMS FKM Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
6. Fikran. STACIA Univ. Muh. Jakarta /Jakarta
7. Topik Nugroho. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
8. M. Nurus Salam. CAMP STIE Muh. Jakarta/Jakarta
9. Zulfahmi Sengaji. Mapasanda STIE Muh. Lampung Selatan/Kalianda
10. Handi Abdullah M. Mapsa Univ. Muh . Purwokerto/Purwokerto
11. Kustanto Gendut SAR DIY/Jogja
12. Badarudin. Mapala UMY/Jogja
13. Ahyar Stone. SARMMI/Jogja
14. Fafa. SARMMI/Ungaran
15. Slamet BG. SARMMI/Solo
16. Anshori.SARMMI/Solo
17. Azhar fathoni SARMMI/Solo
18. M. ‘Afifi Fauzi. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
19. Monicha. HW Univ. Muh Surakarta/Solo
20. Syahrawan. Hiwata Univ. Muh. Palu/Palu
21. Sirman Hiwata Unis. Muh. Palu/Palu
22. Sueb Laibe. SARMMI/Palopo
****************************
.
.
Bakti Kami Untuk Lombok

Salurkan bantuan anda ke nomor rekening BCA : 7850610121 an/ Aries Munandar (Bendahara Umum SARMMI)
.
.
Konfirmasi Donasi :
Aries Munandar (081325291853)
M. Jaelani (081548550797)
.
.
Alamat Kantor Pusat
SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia
Jl. Dr. Wahidin no 15 Laweyan, Surakarta, Jateng. .
.
#PrayForLombok #HelpLombok #TolongLombok #donasi
@umsurakarta.official @umsurakarta @mdmcindonesia @lazismupusat @diktilitbang

Bual Di Ujung Bayan

Lombok, 12 September 2018. Namanya Dusun Bual, secara administrasi masuk dalam wilayah Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. Dusun yang dihuni sebanyak 69 KK yg terdiri dari 236 jiwa ini letaknya paling timur di ujung Desa Bayan, berbatasan dengan Kabupaten Lombok Timur.

Dari Kota Mataram, ibukota Nusa Tenggara Barat (NTB) jaraknya sekitar 89 KM, dengan waktu tempuh kendaraan sekitar 2,5 jam lebih. Dari kota Tanjung, ibukota Kecamatan Bayan berjarak sekitar 41 KM.

Kondisi jalannya sebagian diaspal, sebagian dibeton. Namun masih ada beberapa kilometer yg masih jalan tanah dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki untuk tiba di RT-1 dan RT-2 Dusun Bual.

Berada pada ketinggian 1.157 Mdpl (di atas permukaan laut) pada punggungan Gunung Rinjani, suhu udara di dusun Bual bisa mencapai angka 19 derajat celcius di malam hari.

Ada tiga kampung yang berada di Dusun Bual ini. Dari tiga kampung tersebut rata rata rumah warga rusak berat saat gempa bumi mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, 05 Agustus lalu. “Ada 20 rumah yang ambruk ratah tanah, sementara 60 rumah lainnya rusak berat dan rusak sedang”, ungkap Mulyana, Kepala Dusun Bual saat ditemui di tempat pengungsiannya, Rabu, 12/09, sore.

Semua warga, baik bayi, balita, anak-anak, orang dewasa hingga orang tua, kini bertahan hidup di pengungsuan. Bahkan, ada seorang nenek yang sudah berusia 100 tahun lebih, juga ikut merasakan dinginnya cuaca pegunungan Rinjani di tenda pengungsian.

Warga korban gempa di dusun ini mengungsi di lahan persawan yang tak jauh dari rumah-rumah mereka yang rubuh. Mereka mendirikan tenda tenda darurat yang terbuat dari terpal beralaskan tikar seadanya yang dibuat secara swadaya. “Kita masih butuh tenda atau terpal, juga alas tidur. Sejak gempa, kami hanya menggunakan tenda terpal dan tikar seadanya untuk tidur”, kata Mulyana.

Selain tenda, alas tidur, dan selimut, pengungsi korban gempa di Dusun Bual ini juga membutuhkan makanan bayi, susu bayi, popok, dan kebutuhan bayi lainnya, serta obat-obatan. Pengungsi juga masih sangat butuh bahan makanan seperti beras dan lauk pauk.

Menurut Mulyana, sejak gempa berskala 7,0 SR melululantahkan pemukiman mereka, warganya baru menerima bantuan berupa beras dan mie instan, itupun dari aparat Kepolisian. Selain itu, warga juga baru satu kali mendapat pelayanan medis dari petugas kesehatan Puskesmas setempat. Tak ada relawan yang stay di dusun ini. Kalaupun ada, hanya datang mendata, membawa bantuan ala kadarnya, lalu pergi tak kunjung datang lagi.

Untuk kebutuhan air bersih, cuci dan mandi, mereka memanfaatkan air yang mengalir di sepaniang parit yang mengairi lahan persawahan. “Pipa air yang dari gunung sebagian besar hancur saat gempa”, tandas Mulyana. Sebelum gempa melanda, warga setempat mengkomsumsi air bersih yang bersumber dari pegunungan yang dialirkan melalui pipa sejauh tujuh kilometer.

Dimalam hari warga hanya menggunakan penerangan seadanya. Listrik padam total. Sebuah pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang selama ini menjadi satu-satunya sumber tenaga listrik warga, tak luput dari kerusakan akibat guncangan gempa yang melanda…(ZL)

Di Bencana Longsor dan Banjir Pacitan Tim SARMMI Jalan Kaki Memasuki Dusun-dusun Terisolir

Penghujung November lalu, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, diguyur hujan amat deras selama berhari-hari. Selain menyebabkan banjir di beberapa sungai, tumpahan air dari langit itu menimbulkan retakan-retakan yang kemudian berubah menjadi bencana longsor di sejumlah tempat di Pacitan.

Kombinas banjir-longsor yang datang nyaris bersamaan, sempat membuat aktivitas ekonomi warga seantero Pacitan lumpuh total. Dikarenakan jaringan listrik dan komunikas terputus, jalanan tergenang air dengan ketinggian rata-rata sepinggang orang dewasa, tanggul jebol, sekolah diliburkan karena ruang-ruang kelas rusak, persawahan terendam banjir, dan beberapa rumah warga tertimpa longsor.

“Di satu sisi kami sangat sedih melihat situasi di Pacitan. Tetapi di sisi lain kami kagum dengan kemandirian warga disini. Karena pada saat tanggal darurat awal kejadian, sebagian lingkungan sudah dikondisikan secara mandiri oleh warga setempat dengan bergotong-royong terutama untuk membuka akses jalan dan fasilitas umum,” demikian kata kordinator operasi SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) untuk bencana Pacitan, Edy Setyawan (7/12)

Selain Edy Setyawan dari Mapala Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Untuk operasi di Pacitan, SARMMI menurunkan Novia Reza Arisandi dan Triana Wulan dari Mapala UMY. Andriyansyah dan Romdon Ariwijaya dari Stacia Universitas Muhammadiyah Jakarta. Sweaib Laibe. Serta dua orang relawan yakni Rehwinda Naibaho dari KMPA Manunggal Bhawaba Institut Teknologi Indonesia. Nikadek Siska Dwi Diantari dari Mafesripala Universitas Sriwijaya Palembang.

Lebih jauh Edy Setyawan yang akrab disapa Bemo menjelaskan, akibat putusnya semua akses, tim rescue dan tim relawan yang hendak ke Pacitan menemui banyak kendala yang membuat mereka terhambat sampai ke titik-titik bencana. Pada fase darurat kebencanaan awal, wilayah Pacitan menjadi terisolir.

“Pada fase tanggap darurat awal yang bekerja di Pacitan hanya pihak setempat yaitu BPBD Pacitan, Basarnas, TNI dan Polri serta beberapa elemen lokal. Karena minimnya personil, sarana dan prasarana serta luasnya wilayah terdampak bencana, yang dilakukan baru sebatas evakuasi dan pertolongan pada daerah terdampak bencana. Pendataan luasan wilayah belum dilakukan samasekali oleh pihak-pihak setempat,” lanjut Bemo.

Tim SARMMI tiba di Pacitan pada dinihari 3 Desember 2017. Setelah mengikuti apel relawan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan. Tim SARMMI bergebung dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pacitan sebagai Posko Induk tanggap bencana Muhammadiyah. Selama di posko induk, Tim SARMMI bekerjasama dengan potensi dari MDMC. Kokam. HW. Pramuka, dan Karang Taruna setempat.

“Tim SARMMI sejak hari pertama fokus pada kerja-kerja assessment atau pendataan. SARMMI adalah tim pertama yang terjun langsung mendata berbagai kerusakan dan kerugian di bencana Pacitan ini,” ungkap Bemo yang pernah memimpin operasi SARMMI di gunung Semeru Jawa Tengah.

Sementara itu, Andriyansyah yang sehari-hari disapa Mandel, menceritakan, pada hari pertama, tim SARMMI fokus area di dusun Jaten Desa Karangnongko, Kecamatan Kebonagung. Jaten adalah dusun yang letaknya paling bawah. Medan yang dilalui lumayan sulit karena konturnya pegunungan dan terpencil. Area ini termasuk blankspot atau sulit sinyal selular. Selama pergerakan ke dusun Jaten, tim SARMMI lebih banyak jalan kaki.

“Tidak ada korban jiwa.Tetapi beberapa bangunan mengalami kerusakan berarti. Warga dusun Jaten memerlukan penerangan, obat-obatan, dan alat berat pembuka akses jalan. Menurut Kepala Dusun Jaten, bencana kali ini adalah yang paling parah selama 40 tahun terakhir,” papar Mandel.

Hari berikutnya lanjut Mandel yang pernah memimpin operasi SARMMI di bencana longsor Banjarnegara ,Jawa Tengah, tim SARMMI masuk ke Dusun Watuadeg. Karena letaknya di perbukitan yang terpencil, menuju dusun ini sangat sulit,dan tidak bisa diakses menggunakan kendaraan bermotor. Mendatangi dusun Watuadeg tim SARMMI sepenuhnya jalan kaki.

Kondisi dusun Watuadeg lanjut Mandel, lumayan parah. Sebaran longsoran yang menghantam desa ini mengenai kandang ternak, kebun buah-buahan, pemukiman, dan fasilitas umum seperti masjid, jalan, pos ronda, tiang listrik, dan lain-lain.

“Akibatnya beberapa rumah warga rumah tertimbun longsor. Tembok rumah warga lainnya retak-retak. Akses jalan terputus. Tidak ada penerangan. Warga takut ke kebun karena pekarangan, ladang, dan perbukitan banyak yang terbelah yang berpotensi menimbulkan longsoran baru” kata Mandel.

Selanjut Tim SARMMI memasuki dusun Tawang. Karena dusun ini tidak jauh dari dusun Watuadeg dan sama-sama berada di wilayah Kecamatan Karangnongko. Situasinya tidak jauh berbeda. Tim SARMMI juga sepenuhnya jalan kaki.

Bantuan yang sudah masuk adalah  sumur bor untuk kebutuhan air bersih. Kendati demikian warga dusun Tawang dan dusun Watuadeg tetap membutuhkan tim medis, obat-obatan, bahan makanan, keamanan, penerangan, dan upaya relokasi.

Semu data hasil assessment kami sampaikan ke pihak-pihak yang berkompeten untuk menindaklanjutinya. Setelah suasana mulai kondusif, tim SARMMI resmi menyudahi operasi pada 6 Desember 2017 ” kata Mandel.

Terhadap pilihan mendatangi dusun-susun yang sulit dijangkau, baik Bemo maupun Mandel. Sama-sama beralasan, di medan-medan seperti itulah tim SAR dari kalangan Mapala semestinya berada.

“Sebagai aktivis Mapala kami sudah dibiasakan untuk survive di medan yang terpencil, terjauh, tersulit, tersusah diakses, karena kami dari Muhammadiyah, dimanapun berada, kami tetap membawa semangat kepedulian khas Muhammadiyah. Hal inilah yang kemudian memotivasi kami menjadi tim pertama yang masuk ke beberapa dusun-dusun terisolir di bencana Pacitan ini,” demikian kata Bemo dan Mandel (Ahyar Stone)