Mapsa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengirim empat relawan ke Lumajang. Jawa Timur. (8/12/2021)
Mereka dikirim untuk membantu warga yang menjadi korbanerupsi Semeru yang terjadi beberapa waktu lalu.
Empat relawan Mapsa adalah Dimas Bagus, Akhmad HusniAlam, Amar Mubarok, dan seorang putri yakni Safira.
Di Lumajang mereka bergabung di posko SAR MapalaMuhamamdiyah Indonesia (SARMMI). Posko ini berada di Dusun Umbulsari. Desa Sumber Mujur. Candipuro. Lumajang.
Diterangkan oleh Safira, Mapsa mengirim relawan sebagaiimplementasi Tri dharma Perguruan Tinggi.
Dua dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pendidikan danpengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.
“Karena itulah, selain totalitas membantu korban erupsi Semeru, tim Mapsa menjadikan pula lokasi bencana sebagai media pembelajaran,” kata Safira.
Maksud pembelajaran terang Safira, adalah belajar menanganibencana pada fase tanggap darurat, meningkatkan skill responcepat sesuai standard, serta untuk mempertebal karakter pedulianggota Mapsa terhadap korban bencana.
Di posko SARMMI, selain tim Mapsa, bergabung pula timrelawan dari Stacia Univ. Muhammadiyah Jakarta. Mapala Univ. Muhammadiyah Yogyakarta.
Kemudian Saptpala Jakarta. Himatala Binawan Jakarta. Mahapala Univ. Mercu Buana Yogyakarta. Relawan SantriPonpes Al Mukmin Solo.
Bersama mereka, tim Mapsa menyelenggarakan operasi rescueuntuk mencari korban jiwa yang belum ditemukan.
Lalu mendistribusikan bantuan kebutuhan dasar pengungsi.
Membantu korban gempa di desa Curah Kobokan mengevakuasiharta bendanya.
Melakukan assessment untuk pemutakhiran data. Melaksanakanpsikososial untuk kelompok rentan.
“Kami operasi rescue di wilayah desa Curah Kobokan. Rescue area yang kami pilih adalah ladang yang merupakan tempatkorban berada saat erupsi Semeru terjadi,” tambah Safira.
“Rescue di ladang datar, kami lakukan dengan formasiberbanjar. Lalu melingkari rescue area. Namun korban belumberhasil ditemukan,” imbuhnya.
Terhadap totalitas dan skill relawan Mapsa, ketua PoskoKemanusiaan SARMMI, Zeni Nurhidayah Rizkia mengakumemberi apresiasi tinggi.
Relawan Mapsa terang Zeni, bekerja totalitas, bersikap terbuka, serta semua personil memiliki skill individu yang bermanfaatbagi kinerja tim relawan lain.
“Tim Mapsa dapat kita jadikan sebagai acuan bila ingin tahucara mengimpelentasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi di lokasibencana,”pungkas Zeni. (AS)